Share

Di Hadapan Wapres hingga Ketua KPK, Penyuluh Anti Korupsi Cilik: Bohong No, Jujur Yes!

Binti Mufarida, MNC Portal · Jum'at 09 Desember 2022 14:02 WIB
https: img.okezone.com content 2022 12 09 337 2723845 di-hadapan-wapres-hingga-ketua-kpk-penyuluh-anti-korupsi-cilik-bohong-no-jujur-yes-gj8AKypGwg.png Penyuluh anti korupsi cilik/Foto: Binti Mufarida

JAKARTA - Di depan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin hingga Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) penyuluh Anti Korupsi Cilik bernama Asfa Azita Hasti yang saat ini duduk di kelas 6 SDN Kalibata 011 meneriakkan kalimat “bohong no, jujur yes!”. Momen itu saat peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (9/12/2022).

“Alhamdulillah pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia ini, diberikan kesempatan memberikan makna sejuta hikmah bagi kita semua yaitu kejujuran. Bohong no, jujur yes!” kata Asfa di atas panggung.

 BACA JUGA:Bandara Adi Soemarmo Siapkan 34 Parkir Pesawat Jet Pribadi Jelang Pernikahan Kaesang-Erina

Pada kesempatan itu, Asfa yang masih duduk di Sekolah Dasar dengan berani bertanya kepada para peserta yang hadir. “Asfa ingin bertanya, tapi jawab jujur ya. Bapak-bapak atau ibu-ibu banyak bohong atau jujurnya?” tanyanya.

“Jujur,” jawab para peserta yang hadir dengan serempak.

 BACA JUGA:Wapres Ingatkan Jika Penegakan Korupsi Tumpul, Negara Tidak Mungkin Makmur

Mendengar jawaban itu Asfa mengatakan, “Alhamdulillah, kita semua bisa mencontoh dari seorang pemimpin yang luar biasa di zamannya yang disebut sebagai khalifah kelima yaitu Umar bin Abdul Azis,” katanya.

Pada kesempatan itu, Asfa mengatakan disaat Umar bin Abdul Azis menjadi pemimpin tidak ada umatnya yang miskin sampai-sampai pada saat itu sulit mencari orang yang menerima zakat. “Dikarenakan rakyatnya yang makmur karena pemimpinnya yang jujur, yang adil, dan taat kepada Allah SWT.”

Follow Berita Okezone di Google News

Asfa pun meneritakan kisah saat Umar bin Abdul Azis sibuk menyelesaikan tugas, kemudian putranya masuk ke dalam ruangan dan membicarakan sesuatu. “Untuk urusan apa putraku datang kesini? Urusan nikah atau keluargakah? Urusan keluarga ayahanda, jawab si anak.”

“Tiba-tiba umar memadamkan lampu. Kenapa ayah memadampamkan lampu itu? Tanya putranya, putraku, lampu minyak ini milik negara yang digunakan pun dibeli dengan uang negara. Sementara perkara yang akan kita bahas adalah urusan keluarga,” kata Asfa.

Terakhir, Asfa pun memberikan pesan sosok pemimpin haruslah mencontoh dari Umar bin Abdul Azis. “Begitulah perangai pejabat sejati, meskipun prestasinya banyak dipuji tetapi pemimpin berjuluk khalifah kelima ini tetap jujur, sederhana, dan bertanggung jawab. Hidup tanpa jujur niscaya tidak akan makmur dan tidak akan mendapatkan berkah dari Allah yang maha Ghofur.”

“Jika jujur dijaga, tidak ada hati yang terluka. Jika jujur dijunjung tinggi niscaya tidak akan ada korupsi di negeri tercinta ini,” tutup Asfa.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini