JAKARTA-Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan keterangan Seno yang merupakan Ketua RT di rumah dinas Ferdy Sambo, Komplek Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Dalam BAP yang dibacakan JPU itu, ada sejumlah poin yang disampaikan oleh Ketua RT Seno, salah satunya terkait CCTV Pos Satpam Komplek Polri yang sempat tersambar petir.
"Perawatan dan perbaikan terakhir pada CCTV (di Pos Satpam dekat rumah dinas Sambo) pada Januari 2022 diakibatkan sambaran petir,โ ujar jaksa dalam sidang dugaan kasus Obstruction of Justice kematian Brigadir J dengan terdakwa Arif Rachman Arifin pada Kamis (8/12/2022).
โSaat itu telah dilakukan penggantian DVR menggunakan dana swadaya dari warga," sambung JPU.
ย (Baca juga: Ferdy Sambo Panik Ditelefon Putri Candrawathi yang Menangis Usai 'Dilecehkan' di Magelang)
Seno mengetahui ataupun menerima laporan mengenai penggantian CCTV Komplek Polri Duren Tiga, pada 9 Juli 2022,
Sementara, di hari Senin setelah saksi mengetahui terdapat penembakan yang terjadi di Komplek Polri Duren Tiga melalui berita di media. Seno lalu menghubungi Satpam yang melaksanakan piket pada tanggal 8 Juli kala itu, yakni Marjuki dan Zapar tuk menanyakan tentang kejadian dan CCTV pada tanggal 8 Juli 2022.
"Saudara Marjuki menjelaskan secara sekilas DVR CCTV diganti orang tak dikenal pada 9 Juli 2022. Pada tanggal 12 Juli 2022 pukul 07.30 WIB, Marjuki dan Zapar datang ke tempat tinggal saksi (Seno) untuk menjelaskan, pada 9 Juli ada 3-5 orang datang mengaku sebagai anggota polisi ke Pos Satpam Komplek Polri Duren Tiga, tapi tak memberitahukan di mana bertugas dan tak memberikan nama, lalu mereka mengganti DVR CCTV yang ada dengan yang baru," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News