JAKARTA - Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo mengaku panik membunuh ajudannya Brigadir J, ketika telah melihat tubuh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah berlumuran darah.
Hal itu Sambo ungkapkan kala bersaksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir J untuk terdakwa Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022).
Kejadian pembunuhan itu diungkapkan Sambo, bermula ketika dirinya ingin bermain bulu tangkis di daerah Depok, Jawa Barat. Saat menuju ke Depok, ia melewati rumah dinas di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Singkat cerita, Sambo meminta Adzan Romer untuk mengehentikan mobil. Hanya saja, saat itu ia tak langsung turun dari mobil. Sambo masih mempertimbangkan untuk mengonfirmasi kejadian di Magelang kepada Brigadir J.
Baca juga:Â Ferdy Sambo Ngaku Belum Berikan Rp1 Miliar ke Bharada E dan Rp500 Juta ke Ricky dan Kuat
Seperti diketahui, Sambo sempat menerina sambungan telepon dari Putri Candrawathi pada 7 Juli 2022 malam. Kala itu, Putri mengadu ke Sambo bahwa Brigadir J telah bersikap tidak senonoh saat di Magelang, Jawa Tengah.
Baca juga:Â Ferdy Sambo Ceritakan Detik-Detik Habisi Nyawa Brigadir J, Sebut Yosua Kurang Ajar
"Terus kemudian, saya perintahkan jalan lagi. Tetapi saya putuskan untuk berhenti dan konfirmasi hari itu juga. Saya kemudian turun, senjata saya jatuh. Kemudian saya ambil dan saya masuk ke dalam Duren Tiga," terang Sambo di muka sidang.
Follow Berita Okezone di Google News