JAKARTA - Kedutaan Besar Uni Emirat Arab (UEA) mengadakan Perayaan Hari Persatuan Ke-51 di Hotel Rafles, Jakarta, pada Senin, 5 Desember 2022 pukul 17.00 WIB. Acara ini dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi pemerintah Republik Indonesia, juga duta besar negara-negara sahabat. Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan datang dan memberi sambutan.
Duta Besar UEA untuk Republik Indonesia dan ASEAN H.E. Abdulla Salem AlDhaheri dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada 2 Desember 2022, pemerintah UEA merayakan Hari Persatuan ke-51 yang menandai berdirinya Federasi Tujuh Emirat.
Dia mengatakan, sejak didirikan pertama kali pada tanggal 2 Desember 1971, UEA terus bekerja mencapai kemakmuran dan kemajuan, sesuai dengan visi yang dicanangkan pertama kali oleh Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan bersama para pendiri UEA lainnya. Upaya ini kemudian diteruskan oleh Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
“Perayaan Hari Persatuan ke-51 merupakan kesempatan besar untuk mengenang kembali jasa para pendiri negara, khususnya Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan yang telah sukses menampilkan UEA sebagai teladan terdepan dalam membela prinsip toleransi, hidup berdampingan secara damai dan mencintai kebaikan untuk seluruh umat manusia,” ucap Salem AlDhaheri.
Baca juga:Â Wapres RI Temui Presiden UEA di Abu Dhabi, Ini yang Dibahas
AlDhaheri melanjutkaan, sejak pertama kali didirikan pada tanggal 2 Desember 1971, UEA telah meluncurkan sejumlah proyek dan inisiatif strategis dalam “Kerangka Prinsip 50 Tahun Ke Depan” yang berisi sepuluh prinsip yang mewakili strategi UEA selama lima puluh tahun ke depan.
“Di mana ia terus bergerak ke setiap tahap menuju pencapaian dan pembangunan. Prinsip 50 Tahun menguraikan berbagai langkah strategis UEA di bidang ekonomi, politik, dan pembangunan, untuk memperkuat pilar federasi dan membangun ekonomi berkelanjutan untuk masyarakat yang lebih sejahtera,” ujarnya.
Di tingkat eksternal, sambung AlDhaheri, UEA akan terus menampilkan kebijakan luar negeri yang bertujuan untuk membangun kepentingan bersama negara-negara di kawasan, dalam rangka mempromosikan perdamaian, stabilitas, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
“Hubungan UEA dengan semua negara dicirikan oleh kesinambungan, moderasi, diplomasi, dan kearifan terlepas dari perkembangan politik, keamanan, ekonomi, dan kesehatan global, kemudian memanfaatkannya dalam menemukan titik temu dalam mengembangkan solusi untuk berbagi problematika regional dan internasional, selain juga dalam rangka mengatasi tantangan dan konflik,” tambahnya.
Follow Berita Okezone di Google News