JAKARTA - Terdakwa dugaan kasus pembunuhan Brigadir J, Kuat Maruf mengaku, Putri Candrawathi menangis dan selalu berkata Brigadir J sadis sekali. Hal itu didengarnya setelah mengejar Brigadir J sambil membawa pisau.
"Mungkin Ibu (Putri Candrawathi-red) sudah beres nelpon Ricky kali. Jangan tinggalin Ibu, jangan tinggalin Ibu, selalu begitu ngomongnya. Yosua sadis sekali, Yosua sadis sekali," kata Kuat mengulangi perkataan Putri saat persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (5/12/2922).
Awalnya, Kuat bercerita dia pergi ke arah dapur, sedangkan Brigadir J membuka pintu kamar lalu pergi ke garasi. Dia yang melihat pisau di atas apel lalu mengambilnya. Pisau itu dia kantongi dan kembali mengejar Brigadir J.
"Baru saya tolongi Ibu. Setelah saya ke atas saya angkat posisi dipeluk gini sama Susi terus saya nahan dari belakang sempet didudukin sama Susi kan," tutur Kuat.
Saat itu, Kuat mengaku, Putri masih belum berbicara apa-apa. Hingga akhirnya saat Putri tiduran di atas kasur, dia membuka matanya. Putri membuka matanya lalu langsung menangis begitu saja tampak seperti orang ketakutan.
"HP mana HP mana, mana Ricky mana Ricky. Waktu itu ngomong gitu. Saya tanya ibu langsung ketakutan, jangan tinggalin ibu, jangan tinggalin ibu, ibu bilang gitu. Saya sempet nanya ke ibu, ada bu sebenernya, Yosua sadis sekali kepada ibu, terus sambil nangis ngomong gitu," tutur Kuat.
Follow Berita Okezone di Google News