JAKARTA - Komisaris Utama MIND ID, Doni Monardo menyambangi SMA Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah. Kedatangan mantan Danjen Kopassus ini untuk menemui seniornya saat di militer yaitu, Mayjen TNI Purn Tono Suratman.
Keduanya memang memiliki hubungan yang sangat dekat, terutama saat berada di kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Tono akmil 1975 dan Doni akmil 1985 pernah berada dalam satu tugas operasi di Timor Timor.
Dalam kesempatan itu, Doni menyampaikan rasa bangganya kepada lulusan SMA Taruna Nusantara. Tak kurang dari 85 lulusan SMA TN melanjutkannya ke Akademi Militer (Darat, Laut, Udara) dan Akademi Kepolisian.
“Tapi sayang kalau putra-putri terbaik lulusan TN semua berorientasi menjadi TNI/Polri. Masih terlalu banyak bidang pengabdian lain, terutama di bidang entrepreneurship,” ujar Doni, Kamis (1/12/2022).
(Baca juga: Pertama dalam Sejarah! 3 Jenderal Adhi Makayasa 1981 Pegang Tongkat Komando di 3 Matra)
Mantan Kepala BNPB itu berharap, lulusan SMA TN harus lebih banyak lagi melirik dunia entrepreneurship.
“Ingat, negara kita sangat kaya raya akan sumber daya alam. Sayang kalau kekayaan negara kita hanya dikelola oleh segelintir warga negara, dan tidak bisa membuat bangsa kita sejahtera,” tambahnya.
Doni mencontohkan beberapa kekayaan alam yang jika dikelola dengan baik, bisa menjadi jembatan menuju tercapainya cita-cita pendiri bangsa, menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang adil dan makmur.
“Pertama, saya contohkan karet. Produksi karet Indonesia adalah terbesar kedua di dunia, setelah Thailand. Tapi lihat apakah petani karet kita lebih sejahtera? Karena kita menjual karet mentah. Padahal, dari ujung kaki hingga ujung rambut membutuhkan unsur karet. Kita kekurangan SDM yang mau dan mampu mengelola karet menjadi bernilai tambah lebih tinggi,” paparnya.
Contoh berikutnya, ia sebut kayu. Negara dengan alam yang begitu subur, harusnya bisa jauh lebih makmur dari negara-negara Skandinavia jika kita mengelola hutan dan menanam pohon dengan baik.
Doni kemudian membuka tabir kekayaan VOC yang mencapai 7,9 triliun dollar AS. Sebuah asset yang jauh lebih besar dibandingkan dengan 20 perusahaan kakap dunia, seperti Apple, Samsung, Tesla, dan lain-lain. “Dari mana kekayaan VOC itu berasal? Dari bumi Nusantara!” tegas Doni.
Itu semua yang disebut Doni sebagai ‘emas hijau’. “Masih ada ‘emas biru’, yaitu hasil laut. Karena miskin teknologi, nelayan kita kalah dengan nelayan negara-negara maju. Tingkatan nelayan kita masih mencari ikan, sementara dengan bantuan teknologi, nelayan asing sudah sampai pada tingkatan ‘menangkap ikan’.
“Dengan teknologi, mereka mengetahui spot-spot ikan. Nah, ini yang saya maksud bidang pengabdian lain yang terbuka luas buat adik-adik sekalian,” kata Doni Monardo.
Follow Berita Okezone di Google News