JAKARTA- Mengintip harta kekayaan 3 Kepala Staf TNI yang bisa gantikan Jenderal Andika Perkasa. Pada Desember 2022 mendatang, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan mengakhiri masa baktinya.
Menjelang pensiun, ada sejumlah nama Kepala Staf TNI yang tengah digadang-gadang akan menjadi penerus Jenderal Andika Perkasa. Mereka adalah Kepala Staf TNI AD Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf TNI AU Marsekal Fadjar Prasetyo, dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono.
Dari ketiga kandidat tersebut, kira-kira mana yang memiliki harta kekayaan paling banyak? Berikut harta kekayaan 3 Kepala Staf TNI yang bisa gantikan Jenderal Andika Perkasa.
Mengintip harta kekayaan 3 Kepala Staf TNI yang bisa gantikan Jenderal Andika Perkasa dirangkum dari berbagai sumber:
1. Laksamana TNI Yudo Margono
KSAL Laksamana Yudo Margono disebut-sebut sebagai calon terkuat untuk menggantikan posisi Andika Perkasa. Pasalnya, sebelum ini Panglima TNI berasal dari KS TNI AU dan KS TNI AD.
Follow Berita Okezone di Google News
Meski demikian, kandidat yang lain juga masih memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. Mengingat, pemilihan Panglima TNI merupakan hak prerogatif dari Presiden Indonesia.
Menilik dari harta kekayaan yang dimiliki Laksamana Yudo Margono, rupanya ia menjadi kandidat dengan harta terbanyak. Dilansir dari e-LHKPN per 2021 lalu, Yudo Margono memiliki harta sebanyak Rp17,9 miliar.
Harta tersebut kebanyakan didominasi oleh tanah dan bangunan, sedangkan lainnya berasal dari kendaraan dan harta bergerak lainnya.
2. Marsekal TNI Fadjar Prasetyo
Di urutan kedua ada KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo yang berdasarkan laporan e-LHKPN terbaru memiliki harta sebanyak Rp12, 1 miliar. Harta tersebut mayoritas berasal dari kepemilikan dua rumah dan tujuh tanah. Selain itu, Fadjar Prasetro juga memiliki sejumlah mobil dan harta lain.
3. Jenderal TNI Dudung Abdurachman
Jenderal TNI Dudung Abdurachman selaku KSAD menempati urutan terakhir dengan harta kekayaan hampir setengah dari Marsekal TNI Fadjar Prasetyo. Harta kekayaan Dudung Abdurachman bersarkan laporan e-LHKPN adalah Rp6,1 miliar.