Share

4 Tokoh Nasional yang Pernah Aktif di Kopassus, Prabowo Salah Satunya

Alifia Gita Riani, Litbang Okezone · Senin 21 November 2022 07:04 WIB
https: img.okezone.com content 2022 11 20 337 2711209 4-tokoh-nasional-yang-pernah-aktif-di-kopassus-prabowo-salah-satunya-n7F3hh64V4.jpeg Prabowo saat aktif di Kopassus. (Foto: Dok IG Prabowoupdate)

ANGGOTA Kopassus atau Komandan Pasukan Khusus adalah seorang prajurit yang mampu menguasai berbagai macam taktik dan teknik ilmu perang khusus.

Mereka andal dan mampu bergerak secara cepat di berbagai medan, baik itu darat, laut maupun udara.

Beberapa tokoh nasional Indonesia pernah menjadi anggota Kopassus. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

1. Prabowo Subianto

Prabowo Subianto merupakan seorang politisi, pengusaha dan mantan perwira tinggi militer Indonesia. Pada 23 Oktober 2019, Prabowo Subianto dilantik sebagai Menteri Pertahanan RI dan masih menjabat hingga kini.

Setelah lulus dari AKABRI di Magelang, pria kelahiran 17 Oktober 1951 memulai karier militernya di TNI Angkatan Darat. Prabowo pernah ditugaskan menjadi Komandan Pleton Group I sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Leste (dulu Timor Timur) saat usianya baru 26 tahun.

Baca juga:  3 Panglima TNI Paling Lama Menjabat, Nomor 1 Jenderal Legendaris Kopassus

Karier Prabowo di Kopassus meningkat hingga akhirnya ia menjadi pucuk pimpinan Korps Baret Merah itu. Prabowo menjabat Komandan Jenderal Kopassus sejak 1996 hingga 1998.

Salah satu prestasi yang ditorehkannya di awal menjabat Danjen Kopassus adalah Operasi Mapenduma yang berhasil membebaskan 26 peneliti yang disandera Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 1996.

Selain itu, di tahun 1997, Prabowo memprakarsai misi penaklukan Gunung Everest oleh tim pendaki Indonesia yang berasal dari Kopassus, Mapala UI, Wanadri, dan Federasi Panjat Tebing Indonesia.

2. Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut Binsar Pandjaitan menjabat sebagai Menteri Bidang Koordinator Kemaritiman dan Investasi untuk periode 2019-2024. Sebelumnya, ia sempat berpindah-pindah posisi, mulai dari Menteri Perdagangan dan Perindustrian (2000), Menko Polhukam (2015), Menko Kemaritiman (2016) dan merangkap Menteri ESDM.

Sebelum menduduki kursi pemerintahan, pria kelahiran Toba Samosir, Sumatra Utara pada 1947 ini aktif di dunia militer, khususnya Kopassus.

Luhut adalah komandan pertama Sat-81/Gultor (dahulu Detasemen 81) Kopassus. Bukan hanya itu, Luhut juga adalah sosok yang terlibat dalam pembentukan Detasemen 81 pada tahun 1981 tersebut. Satuan ini dikenal sebagai pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di Indonesia, bahkan dunia.

Lulusan terbaik AKABRI tahun 1970 ini juga pernah menjadi Komandan Grup 3 Kopassandha, Komandan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (Pusdikpassus), Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), dan Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI Angkatan Darat.

Follow Berita Okezone di Google News

3. Agum Gumelar

Agum Gumelar terpilih kembali menjadi Ketua Umum DPP Pepabri (Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri) masa bakti 2022-2027. Dalam Musyawarah Nasional (Munas) Ke-16 Pepabri di Jakarta, Kamis (17/11/2022), Agum terpilih secara aklamasi.

Di dunia militer, Agum pernah menjadi bagian dari Kopassus. Di Korps Baret Merah itu Agum sempat menjabat Wakil Asintel Kopassus (1987-1988) dan Asisten Intelijen Kopassus (1988-1990). Kemudian, pria kelahiran 17 Desember 1945 ini diangkat sebagai Komandan Jenderal Kopassus sejak 1993 hingga 1994.

Lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) pada 1968 ini masuk ke dunia pemerintahan pada 1999. Ia ditunjuk sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Persatuan Nasional (1999-2000).

Selanjutnya, berturut-turut ia menjabat Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi Kabinet Persatuan Nasional (2000-2001), Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan (1 Juni 2001 - 23 Juli 2001) merangkap Menteri Pertahanan Kabinet Persatuan Nasional (10 Juli 2001 - 23 Juli 2001), dan Menteri Perhubungan Kabinet Gotong Royong (2001-2004).

4. Slamet Riyadi

Ignatius Slamet Riyadi merupakan tokoh yang memelopori terbentuknya Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Hal ini bermula dari penumpasan pemberontakan di Maluku yang dilakukan oleh RMS (Republik Maluku Selatan) pada Juli 1950.

Saat itu, Letkol Slamet Riyadi menjadi komandan operasi, sementara pimpinan perang RI dipegang oleh Kolonel AE Kawilarang. Karena banyaknya serangan TNI dapat digagalkan oleh musuh, padahal jumlah TNI lebih besar dibandingkan RMS, maka Slamet Riyadi berinisiasi membentuk satuan pemukul. Satuan ini diharapkan mampu bergerak cepat menghadapi sasaran di berbagai medan berat.

AE Kawilarang kemudian melanjutkan gagasan ini setelah Slamet Riyadi gugur di sekitar kota Ambon. Berdasarkan Instruksi Panglima Tentara dan Teritorium III No.55/Instr/PDS/52 pada 16 April 1952 dibentuklah Kesatuan Komando Teritorium III. Dalam perjalanannya, satuan ini beberapa kali berubah nama hingga akhirnya menjadi Komando Pasukan Khusus di tahun 1985.

Slamet Riyadi telah menerima sejumlah tanda kehormatan secara anumerta yakni, Bintang Sakti, Bintang Gerilya, dan Satya Lencana Bakti. Bahkan namanya digunakan sebagai nama jalan utama di Surakarta. Ia juga dianugerai gelar Pahlawan Nasional pada 2007.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini