JAKARTA - Pertemuan Anies-Gibran menunjukkan komunikasi politik yang cair dalam dinamika politik menjelang Pilpres. Pertemuan tersebut bisa dinilai sebagai hubungan baik antara keluarga Presiden Jokowi dan Anis Baswedan.
Menurut pengamat politik dan pendiri Indonesia Political Power, Ikhwan Arif mengatakan, pertemuan Anies-Gibran berpotensi membuka keran elektoral bagi kedua-duanya, sebab kedua figur ini memiliki kepentingan politik yang saling menguntungkan.
"Yang satu sebagai bakal Capres yang satu lagi digadang-gadang sebagai calon Gubernur," katanya, Selasa (15/11/2022).
Manurutnya, ada take and give dalam pertemuan tersebut. Pertama, pertemuan tersebut membuka pintu silaturahmi antara Anies dan Presiden Jokowi, melalui perantara Gibran. Upaya pendekatan politik ke beberapa tokoh politik bisa membangun stigma positif antara Anies dan Presiden Jokowi.
 BACA JUGA:Kerahkan 19 Pompa, Jasa Marga Sedot Genangan di Akses Exit Bitung Jalan Tol Jakarta-Tangerang
Kedua, pertemuan tersebut memberikan kesan positif bagi Gibran sebagai Walikota Solo yang terbuka terhadap semua tokoh politik, keterbukaan inilah yang berpotensi membuka keran elektoral bagi keduanya.
"Jika direspons positif tentunya akan memberikan efek positif terhadap elektoral nantinya. Bagi Anies upaya penjajakan ini akan membuka keran elektoral terhadap pemilih yang ada di Kota Solo, bagi Gibran ini lebih kepada branding politik sendiri untuk membuka jalan melalui penjajakan politik," ujarnya.
Menurutnya, upaya pendekatan politik yang dilakukan Anies terhadap tokoh politik sangat lumrah karena sampai hari ini yang sudah terang-terangan mendeklarasikan diri maju sebagai capres bisa dihitung jari. Untuk kader PDIP belum mendeklarasikan bakal capres karena menunggu instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Jadi upaya pendekatan yang dilakukan Anies tidak bisa di cap sebagai upaya membelah suaranya PDIP, kecuali PDIP sudah mendeklarasikan nama bakal capres," terangnya.
Follow Berita Okezone di Google News