JAKARTA - Berita mengenai pembunuhan di kalangan masyarakat cukup ramai belakangan ini. Motif yang dilakukan pelaku kepada korban hingga membunuh beragam, mulai dari faktor ekonomi, sosial, hingga asmara.
Menurut Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Achmad Hisyam, hal yang membuat kasus pembunuhan semakin meningkat karena masyarakat saat ini semakin 'sakit'.
"Apa yang menjadi penyebab masyarakat itu nggak 'sehat'? Ada banyak sebabnya, faktor utamanya adalah finansial, ekonomi, ketika ekonomi macet dan nggak sehat akan berdampak pada yang lain. Butuh uang nggak ada lapangan kerja, akhirnya begal, nyopet, atau merampok," tutur Achmad Hisyam saat dihubungi Tim Okezone pada Selasa (1/11/2022).
Jika melihat fenomena bunuh diri dilakukan oleh orang terdekat, Achmad Hisyam justru tidak setuju. Sebab, biasanya pembunuhan itu membutuhkan keberanian tinggi dari pelaku. Berbeda dengan pelecehan dan kekerasan seksual yang dilakukan oleh orang terdekat.
"Karena pembunuhan itu bahwa pelaku biasanya sudah memiliki klaim history yang cukup panjang, tiba-tiba membunuh itu jarang terjadi. Kecuali dia berada dalam tekanan yang berat, perintah, disuruh, atau hal lain yang buat dia nggak bisa mengelak, contohnya algojo yang membunuh karena memang tugasnya," tutur Hisyam.
"Jadi saya enggak sependapat, kenapa orang dekat (yang cenderung membunuh) karena pelaku pembunuhan nggak harus orang dekat, bisa orang jauh, orang bayaran, atau orang sewaan. Kecuali dia punya daya dan kemampuan buat bayar orang lain, pasti orang jauh, dia bayar orang. Kalau dia nggak punya duit ya lakuin sendiri," sambungnya.
Follow Berita Okezone di Google News