Share

Wapres: Santri Adalah Pejuang Bangsa

Binti Mufarida, Sindonews · Jum'at 28 Oktober 2022 10:09 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 28 337 2696138 wapres-santri-adalah-pejuang-bangsa-eo1be5ViIC.jpg Wakil Presiden Maruf Amin (Foto: Satwapres)

SERANG - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan bahwa santri adalah pejuang bangsa. Hal itu diungkapkan Wapres saat menghadiri Peringatan Hari Santri Nasional di Ponpes An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (28/10/2022).

“Santri adalah pejuang bangsa. Peringatan hari santri nasional terutama adalah penghargaan terhadap para ulama, terhadap para santri yang telah berjuang untuk negeri ini tetapi juga menjadi contoh dan harus diteladani para santri sekarang,” ungkap Wapres dalam sambutannya.

Hari santri, kata Wapres, ditetapkan berdasarkan peristiwa lahirnya fatwa jihad melawan penjajah pada 22 Oktober 1945. Bahkan menginspirasi lahirnya perang 10 November 1945 yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

“Yang lahir fatwa jihad wajib ain memerangi Belanda yang kembali ke Indonesia dan menginspirasi lahirnya perang 10 November. Dan santri, juga pahlawan di Jawa Timur berjuang bersama-sama mengusir Belanda,” katanya.

“Dan 10 November dijadikan Hari Pahlawan dan memberi inspirasi 22 Oktober menjadi Hari Santri Nasional,” imbuh Wapres.

Wapres mengatakan sebenarnya gerakan santri sudah jauh lebih. Bahkan, justru yang menginspirasi kebangkitan nasional. “Baik dari akhir abad ke-19 salah satu peristiwa penting yang menginspirasi lahirnya gerakan nasional di Banten, Geger Cilegon 1888 yang disebut oleh Sartono Kartodirjo disebut sebagai religius revival, kebangkitan agama.”

Follow Berita Okezone di Google News

“Tapi sebenarnya menurut saya yang lebih tepat adalah bukan religius revival, tapi santri revival, kebangkitan santri,” katanya.

Pada kesempatan itu, Wapres mengatakan jihad santri di dunia gital saat ini bukan perang melawan penjajah, namun harus bisa melahirkan pejuang-pejuang digital. Santri juga harus bergerak untuk melawan upaya destruktif juga upaya radikalisme.

“Jihad para santri tidak hanya dilakukan di dunia nyata tapi digital. Dakwah moderat secara digital, juga dakwah ekonomi secara digital. Supaya jangkauannya lebih luas, untuk melawan upaya destruktif, upaya radikalisme,” paparnya.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini