Share

Ahli Perkirakan Subvarian XBB Picu Lonjakan Kasus pada Akhir Tahun

Binti Mufarida, Sindonews · Jum'at 28 Oktober 2022 05:44 WIB
https: img.okezone.com content 2022 10 28 337 2696025 ahli-perkirakan-subvarian-xbb-picu-lonjakan-kasus-pada-akhir-tahun-KYK9JduKqb.jpg Wiku Adisasmito (Foto: Dok BNPB)

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan berbagai ahli di Amerika Serikat dan Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyebutkan sub varian Omicron XBB di akhir tahun 2022 ini dan puncaknya pada bulan Januari 2023 mendatang.

“Berbagai ahli di Amerika Serikat maupun WHO menyebutkan sub varian XBB bisa memicu lonjakan kasus di akhir tahun dan puncaknya di bulan Januari,” ungkap Wiku, Jumat (28/10/2022).

Namun, Wiku mengatakan belum ada bukti bahwa subvarian ini lebih berbahaya secara klinis dari varian atau sub varian sebelumnya. “Pada beberapa negara kasus harian XBB bergejala ringan dan lebih cepat untuk pulih,” imbuhnya.

Sementara itu, Wiku melaporkan kasus Covid-19 di tingkat Global per tanggal 23 Oktober 2023 jumlah penambahan kasus positif dalam satu minggu di tingkat Dunia mencapai 2,98 juta. “Di Eropa yaitu di Jerman dan Prancis menjadi negara dengan jumlah kasus mingguan tertinggi yaitu lebih dari 500.000 dan 300.000 kasus baru dalam satu minggu,” ujarnya.

“Sedangkan pada wilayah Asia yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus baru mingguan tertinggi dan sekaligus menjadi negara yang kasusnya tengah mengalami kenaikan. Dalam 2 minggu terakhir, Jepang mengalami kenaikan 12%, sedangkan Korea Selatan naik 21%, dan Singapura 34%,” katanya.

Follow Berita Okezone di Google News

Hal ini, kata Wiku, berkaitan dengan munculnya sub variant XBB di beberapa negara di dunia dan diprediksi akan menjadi sub variant penyebab kembalinya lonjakan kasus.

“Sub variant XBB telah meningkat jumlahnya secara signifikan di Kanada, Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Denmark, juga di beberapa negara Asia yaitu Singapura, Bangladesh, India, dan Jepang,” katanya.

“Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan sudah mengumumkan terdapat 4 kasus dengan sub varian XBB saat ini,” papar Wiku.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini