JAKARTA - Soekarno sudah berusaha memadamkan api cintanya kepada Fatmawati karena ingin menghargai Inggit sebagai istrinya. Presiden pertama RI itu juga tidak pernah memiliki maksud untuk melukai hati istrinya. Hingga pada suatu malam yang tidak mengenakkan, Inggit merasa bersalah kepada Soekarno.
“Inilah jadinya kalau menaruh anak orang lain di rumah. Tapi aku tak pernah membayangkan akan kejadian seperti ini. Ia seperti anakku sendiri,” ujar Inggit pada malam itu, dikutip pada buku Soekarno Fatmawati sebuah cerita klasik.Â
“Selama ini kau jadi tulang punggungku dan menjadi tangan kananku selama separuh dari umurku. Tapi aku ingin merasakan kegembiraan mempunyai anak. Aku selalu berdoa untuk memperoleh anak laki-laki,” jawab Soekarno yang dikutip dari buku Soekarno Fatmawati sebuah cerita klasik.
BACA JUGA:5 Presiden yang Orangtuanya Juga Presiden, Kim Jong-un hingga Megawati SoekarnoputriÂ
Kondisi Inggit tidak bisa memenuhi keinginan Soekarno untuk memiliki anak. Maka, ia memilih meminta cerai daripada dimadu. Tetapi Soekarno tidak bisa menentukan pilihannya sendiri dan kemudian berkata, “Aku tidak bermaksud menceraikanmu.”
“Aku tidak memerlukan belas kasihanmu,” timpal Inggit yang dikutip dalam buku Soekarno Fatmawati sebuah cerita klasik.
Soekarno bermaksud untuk menikah kembali tanpa menceraikan Inggit. Namun, Inggit tidak ingin dikasihani Soekarno karena pilihannya yang ingin bercerai.
BACA JUGA:Fatmawati Bertanya Tipe Wanita yang Disukai Soekarno, Begini JawabnyaÂ
Dikutip pada buku Soekarno Fatmawati sebuah cerita klasik, "Aku tak bermaksud menyingkirkanmu. Aku justru ingin menempatkanmu dalam kedudukan yang paling atas dan keinginankulah supaya engkau tetap menjadi istri yang pertama dengan memegang segala kehormatan yang bersangkut dengan masalah ini dalam kebiasaan kita. Sementara aku menjalankan hukum agama dan hukum sipil, mengambil istri yang kedua untuk melanjutkan keturunanku,"
Follow Berita Okezone di Google News
(Ari)