MALANG - Saksi mata membantah pernyataan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo bahwa tidak ada pintu Stadion Kanjuruhan yang ditutup. Kelompok suporter Curva Sud yang saat itu di lokasi, dan beberapa teman mereka jadi korban meninggal.
(Baca juga: Coretan Kode 1312 ACAB yang Muncul Usai Tragedi Berdarah Kanjuruhan, Ternyata Ini Artinya)
Mereka bersaksi bahwa sempat keluar menit 85, pintu terbuka dan kembali masuk saat terdengar jeritan. Namun tidak bisa keluar kembali karena pintu stadion digembok, hingga memaksa jebol tembok stadion.
Kelompok Aremania, Curva Sud ini, adalah penghuni tribun selatan, tepat di titik 12 dan 13, atau belakang mistar gawang selatan. Disanalah ratusan Aremania meninggal dunia dalam tragedi Kanjuruhan.
“Kami mendapati pintu digembok. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk menjebol tembok ventilasi,” ujar saksi mata Supriadi, Rabu (5/10/2022).
“Kami sempat keluar menit 85, kemudian ada letusan gas air mata dan mendengar jeritan. Kami masuk kembali, kemudian situasi kacau,” sambungnya.
Meskipun akhirnya berhasil selamat, tiga teman mereka meninggal dunia, termasuk dalam 131 korban jiwa tragedi Kanjuruhan.
Follow Berita Okezone di Google News