SAREKAT Islam merupakan organisasi pergerakan yang dibentuk oleh sekelompok pedagang Indonesia dan disokong oleh kaum intelektual Indonesia. Tujuan organisasi ini adalah melawan penjajahan Belanda serta memperjuangkan hak-hak para pedagang Indonesia.
Organisasi Sarekat Islam awalnya bernama Sarekat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada 16 Oktober 1905. Sarekat Islam berkembang dengan sangat pesat hingga memiliki cabang di beberapa wilayah Indonesia. Tentu saja terdapat tokoh-tokoh penting pada Sarekat Islam.
1. Kiai Haji Samanhudi
KH Samanhudi merupakan pendiri Sarekat Dagang Islamiyah sebagai wadah bagi para pengusaha batik di Surakarta. Pada tahun 1911, ia mendirikan Sarekat Dagang Islam untuk mewujudkan cita-citanya, yaitu ingin pedagang pribumi harus mempunyai organisasi sendiri untuk membela kepentingan mereka. KH Samanhudi wafat pada 28 Desember 1956, setelah itu Serikat Islam dipimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.
2. HOS Cokroaminoto
HOS Cokroaminoto merupakan seorang pahlawan nasional yang dijuluki Bapak Bangsa. Ia memimpin Sarekat Islam (SI) sejak 1914 hingga akhir hayatnya. Sejak usia 22 tahun, Cokroaminoto sudah aktif dalam organisasi tersebut. SI sempat menjadi salah satu organisasi massa terbesar dalam sejarah pergerakan nasional di bawah kendali HOS Cokroaminoto. Pada 1912, atas saran Cokroaminoto, Haji Samanhoedi mengubah nama Sarekat Dagang Islam (SDI) menjadi Sarekat Islam (SI).
3. Semaoen
Semaoen merupakan salah satu murid Cokroaminoto yang muncul sebagai bumiputera pertama yang menjadi propagandis serikat buruh. Pada tahun 1914, Semaoen muda yang tergabung dalam Sarekat Islam Cabang Surabaya telah menunjukkan kecakapan dan bakatnya dalam bidang pergerakan. Di usianya yang ke-15, Semaoen telah menjabat Sekretaris SI Cabang Surabaya. Namun hal itu tak berlangsung lama. Setelah pertemuannya dengan Sneevliet pada 1915, Semaoen pindah ke Semarang atas ajakan pendiri ISDV (Indische Sociaal Democratische Partij) itu.
4. Abdul Muis
Abdul Muis adalah anggota Sarekat Islam (SI) dan namanya sejajar dengan tokoh SI lainnya seperti Haji Agus Salim maupun Mohammad Roem. Abdul Muis merupakan anggota pengurus besar SI. Dalam Kongres SI pada tahun 1916 di Bandung, Abdul Muis menegaskan perlunya mengusahakan pendidikan dan pengajaran bagi rakyat Indonesia, khususnya kaum Islam.
Follow Berita Okezone di Google News