Share

Kesaksian Penggali Jasad Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, Ada yang Kesurupan

Tim Okezone, Okezone · Kamis 29 September 2022 05:28 WIB
https: img.okezone.com content 2022 09 29 337 2677059 kesaksian-penggali-jasad-pahlawan-revolusi-di-lubang-buaya-ada-yang-kesurupan-lRotglnopH.jpg Ilustrasi/ Doc: Tangkapan layar

JAKARTA - Peristiwa kelam terjadi 30 September 1965 atau G30S. PKI dituding sebagai aktor utamanya. Enam jenderal diculik dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Ketujuh korban itu kemudian diangkat sebagai Pahlawan Revolus. Mereka yakni, Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani; Mayor Jenderal Raden Soeprapto; Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono; Mayor Jenderal Siswondo Parman; Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan; Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo; serta Lettu Pierre Andreas Tendean.

 BACA JUGA:HUT ke-24 PSMTI, Menjadi Momen Tingkatkan Persatuan Bangsa Indonesia

Mayat mereka ditemukan delapan warga sekitar yang membantu menggali sumur Lubang Buaya tempat para Jenderal Korban PKI dibuang.

Sebagaimana video yang diunggah oleh akun Kurator Museum di YouTube menampilkan wawancara kepada salah satu penggali makam yakni Yusuf pada tahun 1998.

 BACA JUGA:Novel Baswedan Kecewa Febri dan Rasamala Jadi Pengacara Sambo: Mundur Saja

Disitu Yusuf bercerita bahwa saat menggali Lubang Buaya dirinya masih berusia 16 tahun. Awalnya pada pukul 15.00 WIB, Yusuf yang merupakan anggota Hansip diminta Lurah untuk membantu membetulkan jembatan dan tak tahu bakal menggali Lubang Buaya.

Dengan membawa cangkul Yusuf bergegas naik ke mobil pak Lurah yang menjemputnya dan menuju lokasi. Namun sesampainya di lokasi ia melihat banyak tentara bersenjata dengan baret merah dan melihat tujuh kawannya sedang memacul kebon.

“Di situ saya lihat ada bang Ambar Suparyono, Mahmud, Mawih, saya dateng ama Pane,” ucap Yusuf sebagaimana dikutip Okezone dari YouTube Kurator Museum.

Setelah menggali kebun bersama tujuh temannya, ditemukanlah sumur selebar 4 meter yang sebelumnya ditumpuk tanah. Kemudian mereka diperintahkan untuk tentara berbaret merah agar tetap menggali sumur itu.

Sampai akhirnya mereka menggali dan menemukan isi sumur berupa sayuran, potongan kain merah, kuning, hijau. “Terus ada serombongan datang bilang persisnya di Sumur ini. Saya gatau siapa, berpakaian tentara, ada juga pakaian coklat, enggak tau siapa,” imbuhnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Yusuf dan temannya terus menggali sumur tersebut sampai akhirnya waktu gelap. Dimantara mereka pun sudah ada yang hampir pingsan lantaran kelelahan dan tak makan ataupun minum.

“Mawi dari bawah (sumur) udah lemes setengah pingsan, kita dari siang kan. Namanya minum makan enggak, tentara juga enggak, sama,” jelasnya.

Setelah hampir jam 11 malam galian sumur terus menemukan sampah berupa daun kering, abu, potongan bujur, kayu kecil hingga sampah basah lagi.

“Dan dari kejauhan kita melihat panser masuk (ke lokasi). Pasukan item-item, pasukan katak terus melakukan penggalian.

Kemudian kita mendengar melihat beberapa petugas tadi yang jalan-jalan cari air cuci tangan basah karena lumpur, kabarnya ngangkat mayat,” tandasnya.

Para tentara akhirnya pergi dari Lubang Buaya usai berhasil menemukan mayat tujuh jenderal yang sebelumnya dibuang ke sumur tua di Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Bahkan sekitar jam 23.30 atau stengah 12 malam salah satu kawannya menemukan penampakan jari manusia. Kemudian melaporkan tentara terkait penemuan tersebut.

Yusuf bersama tujuh temannya kemudian pada pukul stengah satu dini hari diminta berisitirahat oleh tentara. Mereka dibawa ke sebuah rumah untuk makan dan diberikan kopi.

“Makan nasi basi sambil ngobrol dikasih kopi, dikasih makan, tapi nasi udah basi,” paparnya.

Mereka tak tahu bahwa yang mereka gali adalah tempat pembuangan tujuh jenderal yang diculik pada 30 September 1965. Yusuf hanya ingat ada kejadian menarik, saat di sana salah satu dari temen Yusuf kesurupan. Kawan Yusuf yang bernama Pane terus menangis.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini