JAKARTA - Peristiwa kelam terjadi 30 September 1965 atau G30S. PKI dituding sebagai aktor utamanya. Enam jenderal diculik dan dibunuh. Jasadnya ditemukan di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Ketujuh korban itu kemudian diangkat sebagai Pahlawan Revolus. Mereka yakni, Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani; Mayor Jenderal Raden Soeprapto; Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono; Mayor Jenderal Siswondo Parman; Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan; Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo; serta Lettu Pierre Andreas Tendean.
BACA JUGA:HUT ke-24 PSMTI, Menjadi Momen Tingkatkan Persatuan Bangsa Indonesia
Mayat mereka ditemukan delapan warga sekitar yang membantu menggali sumur Lubang Buaya tempat para Jenderal Korban PKI dibuang.
Sebagaimana video yang diunggah oleh akun Kurator Museum di YouTube menampilkan wawancara kepada salah satu penggali makam yakni Yusuf pada tahun 1998.
BACA JUGA:Novel Baswedan Kecewa Febri dan Rasamala Jadi Pengacara Sambo: Mundur Saja
Disitu Yusuf bercerita bahwa saat menggali Lubang Buaya dirinya masih berusia 16 tahun. Awalnya pada pukul 15.00 WIB, Yusuf yang merupakan anggota Hansip diminta Lurah untuk membantu membetulkan jembatan dan tak tahu bakal menggali Lubang Buaya.
Dengan membawa cangkul Yusuf bergegas naik ke mobil pak Lurah yang menjemputnya dan menuju lokasi. Namun sesampainya di lokasi ia melihat banyak tentara bersenjata dengan baret merah dan melihat tujuh kawannya sedang memacul kebon.
“Di situ saya lihat ada bang Ambar Suparyono, Mahmud, Mawih, saya dateng ama Pane,” ucap Yusuf sebagaimana dikutip Okezone dari YouTube Kurator Museum.
Setelah menggali kebun bersama tujuh temannya, ditemukanlah sumur selebar 4 meter yang sebelumnya ditumpuk tanah. Kemudian mereka diperintahkan untuk tentara berbaret merah agar tetap menggali sumur itu.
Sampai akhirnya mereka menggali dan menemukan isi sumur berupa sayuran, potongan kain merah, kuning, hijau. “Terus ada serombongan datang bilang persisnya di Sumur ini. Saya gatau siapa, berpakaian tentara, ada juga pakaian coklat, enggak tau siapa,” imbuhnya.
Follow Berita Okezone di Google News