KOTA BATU - Kebocoran data siber oleh hacker Bjorka menjadi perhatian pihak istana kepresidenan. Pasalnya selama ini Indonesia masih bergantung kepada negara lain untuk penyimpanan data secara daring, yang membuat rentan diretas oleh hacker.
Hal ini membuat pihak istana melalui Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak mengantisipasi adanya kebocoran data oleh hacker kembali.
Pada pertemuan Moeldoko dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) dari BUMN, dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dijelaskan ada satu perusahaan buatan anak Indonesia yang memiliki kompetensi di perlindungan data dan penyimpanan data secara daring.
"Saya sudah bicara dengan Menteri Kominfo dan PT INTI dari BUMN dan ada satu perusahaan anak bangsa desktop yang memiliki cloud engine buatan anak-anak Indonesia, ini berbicara kapasitas nasional kalau ini bisa diangkat oleh negara dan kita memiliki cloud tersendiri," ucap Moeldoko usai Penyerahan Interagrasi 34 Program Pemberdayaan Lintas kementerian untuk Reforma Agraria di Kota Batu, pada Rabu sore (21/9/2022).
Moeldoko menambahkan, sistem engine atau mesin penyimpanan data secara online atau daring ini dikembangkan oleh para anak bangsa, sehingga jika itu terpenuhi maka Indonesia diharapkan tak lagi bergantung kepada negara lain untuk persoalan penyimpanan data secara online.
"Enginenya dibikin oleh anak-anak kita sendiri, dan dibesarkan oleh negara kita pastikan nanti kita memiliki kedaulatan data, karena kita memiliki engine tersendiri, yang terpenting cloud enginenya, kalau itu masih nyewa maka kita masih tergantung kepada negara lain," tegas pria kelahiran Kediri ini.
Follow Berita Okezone di Google News