JAKARTA – Soekarno telah berhasil menyusun naskah pembelaannya yang dibuat selama ini di dalam Penjara Banceuy. Naskah yang terbuat berkat bantuan Istrinya, Inggit Garnasih.
Selama ia menjenguk sang suami di penjara pasti membawa data serta dokumen untuk referensi suaminya dalam menyusun naskah pembelaan (pledoi) tersebut. Melewati sipir penjara yang menjaga ketat, Inggit berhasil mengelabui para sipir yang ada. Bahkan hasilnya telah dibacakan di Landraad Bandung pada 18 Agustus 1930.
Pengorbanan dan kesetiaan cinta Inggit sangat besar untuk Soekarno. Tidak hanya terlihat ketika sang suami berada didalam penjara tetapi ketika diluar juga. Ketika masa pembuangan di Ende dan Bengkulu bisa menjadi saksi gimana kesetiaan Inggit kepada Soekarno sangat besar.
Ia memiliki hak sebagai manusia untuk bebas memilih tidak mengikuti Soekarno ke pengasingan, tetapi Inggit pada saat itu lebih memilih untuk mengikuti suaminya. Cinta dan kesetiaan membuatnya memiliki tekad untuk menyertai suaminya dalam suka dan duka.
“.…. apakah artinya aku sebagai istrinya kalau suami dibuang dan aku tidak ikut dengannya? ... aku sudah tahu, meskipun tidak dikatakan berapa lama kami harus hidup dalam pembuangan, aku sudah harus siap untuk hidup di sana sampai ajal." Ucap Inggit, dikutip dalam buku Soekarno Fatmawati.
Inggit memiliki niat untuk mendampingi suaminya selama pengasingan dan akhirnya terwujud. Pada saat itu ia menjadi peredam dan tempat berteduh bagi Soekarno yang kesepian dan tertekan.
Follow Berita Okezone di Google News