JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyatakan pembahasan mengenai rehabilitasi mangrove di Indonesia menjadi salah satu fokus di KTT G20. Hal ini lantaran Indonesia tak hanya ikut dalam perubahan iklim, tapi memimpin presidensi G20.
"Kita fokus dengan rehabilitasi, pelestarian mangrove ini, karena Indonesia bukan hanya ikut dalam agenda perubahan iklim, tapi kita akan memimpin presidensi G20 mendatang. Ini merupakan komitmen Indonesia," ujarnya, di lokasi Tahura Ngurah-Rai, Bali, kemarin.
Menurut Siti, komitmen tersebut bisa dilihat dari aksi yang telah dilakukan.
"Jadi, upaya restorasi hutan mangrove, restorasi hutan gambut, serta merestorasi lahan-lahan kritis di Indonesia. Keberhasilan pengelolaan mangrove di Bali ini sekaligus memberikan gambaran pembangunan Indonesia dengan prinsip keseimbangan pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan," ucapnya.
Ia berharap, berbagai pemangku kebijakan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat atas pentingnya mangrove.
"Karena memang jika mangrove ini terjaga, maka keuntungannya akan kembali kepada masyarakat. Misal saja Tahura Ngurah-Rai ini, selain menjadi destinasi wisata, tentunya akan memacu pertumbuhan ekonomi lokal," tuturnya.
Sementara itu, Menteri LHK mengatakan semua negara perlu berkontribusi dalam upaya penanganan isu lingkungan global baik negara berkembang maupun maju untuk membentuk aksi kolektif di forum G20.
"Aksi kolektif dan kemitraan global sangat penting jika kita ingin mengatasi tantangan lingkungan hidup global dan memimpin dunia menuju pemulihan yang berkelanjutan," katanya dalam Joint Environment and Climate Ministers' Meeting (JECMM) G20 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, melansir Antara.
Follow Berita Okezone di Google News