JAKARTA - Selama masa penjajahan, seluruh lapisan masyarakat Indonesia ikut berjuang untuk meraih kemerdekaan, tak terkecuali mereka yang berprofesi sebagai dokter. Walaupun tidak berjuang di medan perang, para dokter juga mempunyai andil besar dalam perjuangan bangsa meraih kemerdekaan. Berikut beberapa dokter yang ikut berjuang dalam meraih kemerdekaan Indonesia.
dr. Cipto Mangunkusumo
Nama Dokter Cipto Mangunkusumo mungkin sudah tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Ia merupakan seorang dokter lulusan STOVIA, sekolah kedokteran untuk pribumi pada masa Hindia Belanda, yang turut berpartisipasi dalam pembentukan Budi Utomo. Sebagai seorang dokter, dia mengabdikan dirinya dalam dunia medis dengan membuka praktik di Solo.
Bahkan, Cipto mempunyai andil besar dalam mengatasi wabah pes 1911 di Malang. Selain itu, ia juga tergabung dalam Tiga Serangkai bersama kedua sahabatnya, Douwes Dekker dan Ki Hadjar Dewantara. Dalam Tiga Serangkai, ia membentuk Indische Partij yang menjadi partai politik pertama di Hindia Belanda. Partai ini mereka gunakan untuk melawan pemerintahan Belanda.
 BACA JUGA:Satgas Sebut Virus PMK Terkendali dalam 3 Minggu Terakhir
Perjuangan Cipto dalam melawan pemerintahan Belanda harus berakhir ketika ia dituduh sebagai komunis karena sifat keras dan radikalnya. Hal itu menyebabkan dirinya harus masuk ke pengasingan hingga akhirnya ia wafat pada 8 Maret 1943. Nama dr Cipto Mangunkusumo diabadikan sebagai nama salah satu rumah sakit besar di Indonesia.
dr. Wahidin Soedirohusodo
dikenal sebagai Pelopor Pergerakan Nasional, Dokter Wahidin Soedirohusodo berjasa dalam pencerdasan bangsa. Untuk menyebarkan gagasan-gagasannya mengenai pendidikan, Wahidin menerbitkan majalah berbahasa Jawa bernama Retno Dumilah.
Sebagai seorang dokter, ia kerap membantu masyarakat miskin dengan pengobatan gratis. Wahidin juga menjadi salah satu pelopor dari pembentukan organisasi Budi Utomo. Selama hidupnya, Wahidin mempunyai tujuan untuk menghilangkan kebodohan dan kemiskinan pada rakyat Indonesia.
 BACA JUGA:Ferdy Sambo Harap Publik Tak Berasumsi Terkait Kematian Brigadir Yosua
dr. Radjiman Wedyodiningrat
Dikenal sebagai Ketua BPUPKI, perjuangan Dokter Radjiman Wedyodiningrat sudah dimulai jauh sebelum masa kependudukan Jepang. Kariernya sebagai seorang dokter dilatarbelakangi rasa prihatinnya saat masyarakat Ngawi dilanda Pes.
Selain tergabung dalam Budi Oetomo, ia juga pernah mengusulkan untuk membentuk misili rakyat di setiap wilayah Indonesia. Sebagai ketua BPUPKI, dr Radjiman bersama anggota lainnya mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan membentuk dasar-dasar negara.
Follow Berita Okezone di Google News