JAKARTA – Masalah mafia tanah merupakan masalah yang selalu ada di setiap rezim pemerintahan, bahkan seperti tak pernah usai.
Pakar Agraria/Pertanahan memberi informasi dan saran kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto mengenai tanah-tanah apa saja yang rawan menjadi sasaran mafia-mafia tanah.
“Jadi saran saya kepada bapak saya juga ya, Pak menteri Pak Hadi ini ya. Jadi pertama itu barangkali karena yang paling krusial dalam masalah tanah ini adalah tanah kosong,” kata Pakar Agraria/Pertanahan B.F. Sihombing dalam Polemik MNC Trijaya FM yang bertajuk 'Mafia Tanah Bikin Gerah', Sabtu (16/7/2022).
Untuk itu, Sihombing menyarankan agar khusus tanah kosong ini sebaiknya hak-haknya itu diberikan hak-hak yang bersifat sementara.
Baca juga:Â Kepala BPN Palembang Sering Jadi Saksi di Sidang Korupsi, Kini Ditangkap Polisi
Kemudian, Sihombing melanjutkan, sasaran mafia-mafia tanah ini adalah rumah-rumah tua yang tak bertuan, rumah milik orang-orang jompo, dan juga rumah milik anak yatim piatu dan lainnya.
“Jadi sasaran mafia tanah ini sebenarnya itu tanah kosong, rumah-rumah tua yang tidak bertuan lagi, orang-orang jompo dan juga anak-anak yatim piatu,” ungkapnya.
Baca juga:Â Kepala BPN Palembang Ditangkap, Aktivitas Kantor Tetap Berjalan
Sihombing melihat, ada masalah dalam Pendaftaran Tanah Sistematik Legkap (PTSL), sehingga dirinya menyarankan agar Menteri ATR untuk meninjau kembali PTSL itu. Menurutnya, PTSL itu sebenarnya perpanjangan Prona Tahun 81.
Follow Berita Okezone di Google News