JAKARTA – Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad menuai kontroversi akibat pernyataannya yang menyatakan bahwa Kepulauan Riau dan Singapura harus direklamasi karena mereka secara historis adalah ‘tanah Melayu’.
"Seharusnya kita tidak hanya menuntut agar Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita, kita juga harus menuntut Singapura dan Kepulauan Riau, karena mereka 'Tanah Melayu'," katanya berbicara di sebuah kongres pada Minggu (19/6/2022)
Hubungan Indonesia dan Malaysia memang mengalami pasang surut. Pada 27 Juli 1963 Presiden Soekarno bahkan pernah berpidato yang isinya dikenang hingga sekarang.
Pada kala itu, upaya mediasi Filipina sebagai pihak ketiga untuk mendamaikan Indonesia dan Malaysia nampak tak berujung positif. Seruan mengganyang negeri jiran pun meletup dari lidah sang pemimpin besar revolusi.
Pidato Soekarno tak lepas dari rasa geram sang proklamator terhadap kelakuan para demonstran Malaysia yang menggeruduk Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur sebelumnya.
Baca juga: Mahathir: Malaysia Harus Bersyukur Indonesia Tidak Permasalahkan Lepasnya Sipadan dan Ligitan
Demonstran negeri tetangga yang anti Indonesia, menggeruduk KBRI, merobek foto Soekarno, serta menuntut Perdana Menteri Malaysia, Tunku Abdul Rahman untuk menginjak-injak lambang negara Indonesia – Garuda.
Kemarahan demonstran karena pernyataan Indonesia yang memilih sisi sebagai musuh terhadap Malaysia. Negara tetangga itu disebut Soekarno sebagai negara boneka bentukan Inggris, yang berniat mencaplok wilayah Kalimantan sebelah utara.
Seruan Soekarno itu berkelanjutan dengan dibentuknya Dwi Komando Rakyat (Dwikora) pada 3 Mei 1964 yang berisikan untuk memperhebat revolusi Indonesia, serta membantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia.
Tidak hanya menggerakkan pasukan reguler, Soekarno juga memerintahkan TNI untuk melatih sejumlah relawan macam Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) dan Pasukan Gerakan Rakyat Sarawak (PGRS).
Berikut isi pidato Soekarno nan menggelegar yang ditujukan pada Malaysia: