Share

Ketua KPK: Pancasila Benteng Kokoh Selamatkan Bangsa dari Berbagai Persoalan

Nanda Aria, Okezone · Rabu 01 Juni 2022 14:36 WIB
https: img.okezone.com content 2022 06 01 337 2603736 ketua-kpk-pancasila-benteng-kokoh-selamatkan-bangsa-dari-berbagai-persoalan-ELWZAyTJBv.jpg Ketua KPK Firli Bahuri berpose dengan tokoh bangsa/ Foto: Istimewa

JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesiai H. Firli Bahuri mengatakan, Pancasila sebagai falsafah negara menjadi pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Menurutnya, sebagai falsafah negara Pancasila menjadi benteng yang kokoh yang terbukti mampu menyelamatkan Indonesia dari beragam permasalahan bangsa.

"Pancasila adalah garda terdepan sekaligus benteng nan kokoh yang terbukti senantiasa menyelamatkan negeri ini dari ragam permasalahan bangsa sejak zaman dulu, sekarang hingga masa yang akan datang," katanya dalam Peringahatn Hari Lahirnya Pancasila, Rabu (1/6/2022).

Firli pun mengungkapkan bahwa Pancasila merupakan pondasi utama yang membentuk kepribadian bangsa, sekaligus pedoman untuk mewujudkan tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara, sebagaimana termaktub dalam mukadimah Undang-Undang Dasar 1945.

Berakar dari nilai-nilai agama, ketuhanan, kemanusiaan, dan kentalnya budaya tanah air, menurutnya Pancasila terlahir sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Di mana ruh Pancasila seyogyanya telah menjadi jiwa yang membentuk kepribadian setiap anak bangsa di negeri ini.

"Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila sejatinya cermin jati diri bangsa Indonesia, sehingga siapapun yang terlahir dan menghirup udara di republik ini, wajib menjaga, melestarikan serta menjunjung tinggi Pancasila, khususnya nilai-nilai dari setiap butir sila, di dalamnya," ucapnya.

Dia pun menjelaskan, dalam konteks pemberantasan korupsi, tindakan culas ini jelas bertentangan dengan sila Pancasila, karena merupakan bentuk kejahatan kemanusiaan.

"Sehingga banyak yang mengatakan para koruptor tidak pancasilais, karena telah mengkhianati seluruh nilai-nilai dalam dasar negara kita," tegasnya.

Bahkan, tidak sedikit yang menyangsikan sisi religi dan kemanusiaan para koruptor, mengingat nilai-nilai ketuhanan seperti tergurat dalam butir pertama Pancasila, berani di ingkari, apalagi sisi kemanusiaan yang adil dan beradab, seperti bunyi sila kedua Pancasila.

Apabila dibiarkan berlarut, sambungnya, dampak destruktif kejahatan korupsi dapat merusak nilai-nilai persatuan dalam sila ke-3, mengingat para koruptor mementingkan diri dan kelompoknya sendiri, ketimbang kepentingan nasional bangsa dan negara.

Follow Berita Okezone di Google News

Korupsi, menurutnya dapat mengganggu kehidupan harmonis berbangsa-bernegara yang dipimpin dengan khidmat dan penuh kebijaksanaan sebagaimana tertera pada butir ke-4 sila Pancasila.

Dan yang pasti, lanjutnya, korupsi telah mengamputasi keadilan dan rasa adil bagi rakyat, sehingga kejahatan kemanusiaan yang telah berurat akar di republik ini, harus segera ditangani dengan tepat, cepat, cermat, terukur, efisien dan melibatkan seluruh eksponen-elemen bangsa, agar keadilan sosial benar-benar tercipta serta dirasakan bagi seluruh rakyat Indonesia, seperti termaktub dalam sila ke-5 Pancasila.

"Dalam setiap kesempatan, saya tak henti-hentinya mengajak kepada kita semua untuk tidak menjadikan Pancasila sekedar hafalan wajib, apalagi hanya diperingati sebagai rutinitas ceremony tahunan belaka," ujar dia.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini