ENDE - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan Pancasila membuktikan sebagai wadah yang utuh yang mampu menampung semua keberagaman Indonesia. Salah satunya tercermin dalam sebuah rumah yang diberi nama Serambi Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur.
LaNyalla menjelaskan, kekayaan yang dimiliki Indonesia bukan hanya berupa sumber daya alam yang melimpah. Tetapi keberagaman agama, suku, juga bahasa termasuk di dalamnya.
“Semua keberagaman ini dijadikan satu naungan oleh Bung Karno melalui Pancasila. Inilah kekuatan yang membuat masyarakat Indonesia bisa hidup berdampingan meski berbeda-beda agama, suku, dan bahasa,” kata LaNyalla saat mengunjungi Serambi Bung Karno yang terletak menyatu dengan Biara di Ende, Minggu (29/5/2022).
LaNyalla menjelaskan, Ende mempunyai peran penting dalam menghadirkan Pancasila sebagai dasar kita bernegara. Karena Pancasila digali di Ende oleh Bung Karno.
Baca juga: LaNyalla Dukung Keris Desa Wisata Aeng Tong-tong Jadi Souvenir KTT G20
“Salah satu inspirasi Bung Karno dalam menggali Pancasila adalah di rumah ini. Bangunan yang menjadi satu dengan Biara Santo Yosef Kathedral Ende, yang sekarang kita kenal sebagai Serambi Bung Karno. Ini bukti kemajemukan yang mampu ditampung oleh Pancasila," jelasnya.
Juru bicara Serambi Bung Karno, Pater Yoseph Serang, SVD, mengaku sangat senang dengan kunjungan yang dilakukan LaNyalla sebagai Ketua DPD RI. Kata Pater, semangat keberagaman yang diperlihatkan Bung Karno juga diperlihatkan oleh LaNyalla.
Baca juga: HUT ke-11 Kadin Institute, Ketua DPD: Indonesia Butuh Pengusaha Baru
"Serambi Bung Karno memiliki nilai yang luar biasa. Bukti jika keberagaman adalah kekuatan kita, khususnya Ende. Terima kasih pak LaNyalla atas kunjungannya. Terima kasih juga atas sumbangan buku-buku tentang DPD di bawah kepemimpinan pak LaNyalla. Di sini ada foto-foto presiden dari masa ke masa di tanah air. Tentu saja pak LaNyalla layak fotonya ada di sini juga,” ujarnya.
Sekadar informasi, saat melewati masa pengasingan di Ende, 1934-1938, Bung Karno yang didampingi istri, anak dan mertuanya kemudian menghabiskan waktunya belajar kembali tentang Islam dan bergaul dengan para misionaris SVD di Biara Santo Yosef Kathedral Ende seperti Pater Geradus Huijtink, SVD dan Pater Dr. Johannes Bouma, SVD.
Follow Berita Okezone di Google News