JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua produk lokal khususnya yang terkait keselamatan agar berstandar nasional Indonesia (SNI). Namun, masih banyak pihak yang salah menanggapi terkait pemberian SNI tersebut.
(Baca juga: Jokowi: Jangan Ruwet! Tidak Semua Produk Harus SNI)
Jokowi sebelum mendesak Kepala LKPP, Abdullah Azwar Anas agar tidak mempersulit kepala daerah, BUMN ataupun pengusaha lokal agar barang-barang yang digunakan tidak selalu harus di SNI-kan.
"Sekarang sudah saya sampaikan kepada Kepala LKPP, jangan ruwet-ruwet kaya dulu lah. Semua produk harus SNI, semua produk harus SNI, yang kecil-kecil mana bisa. produk-produk lokal mana bisa kalau semuanya diminta SNI semuanya," ujar Jokowi saat memberikan pengarahan terkait Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di JCC, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Jokowi menyebut bahwa pemberian label SNI tidak diwajibkan bagi semua barang. Menurut hanya barang yang berkaitan dengan keselamatan dan dianggap berbahaya yang harus ber-SNI.
"Ini SNI ini tidak wajib, dulu wajib memang sekarang tidak wajib. Sekarang yang wajib hanya barang-barang yang berkaitam dengan keselamatan itu harus SNI. contoh helm misalnya itu harus SNI bener kalau itu. Hal-hal yang berbahaya, kabel misalnya, harus SNI," jelasnya.
Namun, Jokowi menyayangkan masih ada pihak yang belum mengerti hal tersebut. Bahkan, masih ada pihak yang ingin batu bata dan pasir di SNI-kan.
"Tapi kalau batu bata masa minta SNI. kapan mereka bisa masuk e-katalog? gak mungkin, logika-logika kita kadang-kadang nabrak-nabrak gak mungkin toh," ucap Jokowi.