SUATU ketika Abdurrahman Wahid atau Gus Dur memasak sop ceker dan jeroan ayam. Namun, tidak diketahui apakah ini kisah nyata atau sekedar humor Gus Dur saja.
Menurut buku Gus Dur dalam Obrolan Gus Mus karya KH. Husein Muhammad, saat di Kairo Gus Dur pernah memasak sop ceker yang isinya sayap, kepala, dan jeroan ayam.
Sorenya Gus Dur pergi sendiri ke pasar. Di sana dia mencari penjual ayam potong. Lalu ia meminta ceker, sayap, kepala, dan jeroan.
Gus Dur tahu kalau bagian-bagian tubuh ayam seperti ceker, sayap, dan kepala biasanya akan dibuang. Jadi ia bisa mendapatkannya secara gratis.
Penjual ayam potong itu bertanya, "Untuk apa, ya sayyidi?"
Gus Dur menjawab, ”Untuk makanan kucing di rumah.” Ia berusaha keras menahan tawa.
”Lakin Inta ta’khudz Kitir Awi (Tapi Anda kok mintanya banyak sekali),” kata si penjual ayam di Mesir itu.
”’Aiwah, alasyan Itat Kitsir awi’ (Ya, karena kucingnya banyak sekali),”jawab Gus Dur dengan kalem dan menahan tawa.
Akhirnya, si penjual ayam memberikan berbagai bagian tubuh ayam yang biasanya dibuang tersebut pada zaman itu.