JAKARTA - Gubernur Lemhannas RI, Andi Widjajanto mengatakan, Lemhannas RI tengah mengembangkan metodologi penghitungan kapasitas geopolitik. Metodologi penghitungan kapasitas geopolitik ini merupakan upaya Lemhannas untuk melakukan proyeksi geopolitik Indonesia.
"Proyeksi tersebut dilakukan dengan dua metode. Pertama, mengembangkan metodologi perhitungan kapasitas geopolitik untuk membandingkan posisi Indonesia dengan negara-negara lain. Kedua, melakukan komparasi posisi Indonesia di lima topik strategis yaitu konsolidasi demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, dan ketahanan Ibu Kota Nusantara," kata Andi saat orasi ilmiah “Geo V” sebagai rangkaian peringatan HUT ke-57 Lemhannas RI.
BACA JUGA:HUT Ke-57 Lemhannas, Andi Widjajanto Paparkan Narasi Geopolitik 5.0
Kata dia, metodologi penghitungan politik yang pertama dilakukan dengan menciptakan indeks kapasitas politik yang dibentuk dari penggabungan 3 kapasitas geopolitik, yaitu geografis fisik, geografi insani, dan instrumen geografi.
"Skor kapasitas geografi fisik dihitung dengan menggabungkan tiga indeks utama yaitu kualitas infrastruktur, kerawanan ekologis, dan keamanan energi. Skor kapasitas geografi insani dihitung dengan menjumlahkan enam ukuran, yaitu indeks perdamaian, PDB per kapita, indeks pembangunan manusia, indeks persepsi anti korupsi, indeks kerawanan pangan, dan indeks demokrasi. Terakhir, skor kapasitas instrumen geografi diukur dengan memadukan tiga indikator yaitu proporsi anggaran pertahanan, indeks keamanan siber, dan kendali pengindraan satelit," bebernya.
BACA JUGA:Tak Ada Pemenang dalam Perang, Gubernur Lemhannas Kutip Lagu Russians Milik Sting
Secara agregat, kata dia, Indonesia memiliki kapasitas geopolitik sedang. Untuk memaksimalkan kapasitas Geopolitik, isu spesifik yang perlu diperbaiki antara lain: pertama, Geografi fisik terus mendorong pembangunan berkelanjutan, seperti transisi energi untuk meningkatkan ekologi Indonesia mendukung kehidupan manusia di masa mendatang. Kedua, Geografi Insani, meningkatkan taraf hidup masyarakat di berbagai lini pendidikan, ekonomi, kesejahteraan, dan keamanan, serta meningkatkan kematangan institusional pemerintahan. Terakhir ketiga yaitu instrumen geografi, meningkatkan kemampuan relatif pertahanan Indonesia di semua matra dan mengintensifkan penguasaan teknologi khususnya di bidang cyber dan pemanfaatan ruang angkasa.
Untuk meningkatkan kapasitas geopolitik Indonesia, Lemhannas akan fokus melakukan kajian di lima topik utama yaitu konsolidasi demokrasi, ekonomi hijau, ekonomi biru, transformasi digital, dan ketahanan ibukota Nusantara.