JAKARTA - Otoritas Singapura mengungkapkan bahwa alasan menolak Ustadz Abdul Somad (UAS) masuk ke negaranya karena sosok UAS dianggap menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi. Terkait hal itu, UAS Lantas angkat bicara.
UAS dalam wawancaranya dengan Refly Harun, menjelaskan perkara kafir yang dimaksud Singapura berbeda dengan menolak toleransi. Menurut UAS, kafir yang diambil dari bahasa arab itu artinya ingkar.Â
"Siapa saja yang tidak percaya Nabi Muhammad itu Rasul utusan Allah maka dia kafir. Saya juga bisa disebut kafir, saya tidak percaya kepada ajakan iblis dan setan, maka saya ini kafir. Kafir itu artinya ingkar," ujar UAS dalam kanal YouTube Refly Harun, Kamis (19/5/2022).Â
Baginya, istilah kafir ini ada dalam keyakinan agama Islam. UAS menyatakan tidak mungkin menghilangkan istilah dalam ajaran agamanya hanya karena tidak mau orang lain tersinggung.Â
Baca juga:Â UAS Ditolak Masuk, PA 212 Minta Singapura Minta Maaf Bila Tak Ingin Didemo
"Nanti kalau ada negara lain melarang orang ceramah mengatakan babi haram, khamer (alkohol) haram. Nanti bisa saja ada peraturan (seraya menirukan) Anda tidak boleh masuk ke negara kami, kenapa? Karena mengatakan khamer haram karena kami suka minum khamer," ucap UAS.Â
UAS menyatakan tuduhan Singapura itu berasal dari potongan video yang sudah diklarifikasinya.Â
"Masalah martir bunuh diri, itu konteks di Palestina ketika tentara Palestina tidak mempunyai apapun untuk membalas serangan Israel. Dan itu bukan pendapat saya, saya hanya menjelaskan pendapat ulama," ujar UAS.
Penceramah kondang ini pun menjelaskan materi-materi yang disampaikannya itu saat berada di dalam masjid. Dia pun merasa harus menjawab pertanyaan setiap jamaah masjid karena tanggung jawabnya sebagai intelektual serta dosen.Â