JAKARTA - Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) mendalami strategi pertahanan negara melalui Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Pasis Dikreg Seskoal Angkatan Ke-60 Tahun Akademik 2022. Hal ini terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara ke Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
(Baca juga: Lemhannas Ungkap Solusi Tangkal Ancaman Keamanan di IKN)
"Perubahan lingkungan strategis, terutama dengan adanya rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Kutai kartanegara (Kukar) dan Penajam Paser Utara (PPU) memiliki makna yang mendalam bagi strategi pertahanan negara yaitu bergesernya centre of gravity (COG) dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur," ujar Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati, Selasa (17/5/2022).
Dinamika ini kata dia, membuat wilayah di ALKI II menjadi semakin penting dan kompleks, terutama dalam kaitan pertahanan negara dari aspek matra laut sehingga berbagai upaya dilaksanakan dalam pengamanan perbatasan dan pengendalian laut di jalur ALKI II.
"Oleh karena itu, dipandang perlu untuk merumuskan suatu strategi pertahanan negara di laut yang tepat guna dalam menghadapi kemungkinan ancaman yang datang melalui analisis perkembangan lingkungan strategis," ucapnya.
Tunggul yang diwakili Oleh Komandan Korps Siswa Seskoal Kolonel Marinir Etwin Ramadhan melepas Keberangkatan Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-60 Tahun 2022 melalui Apel Keberangkatan yang dilaksanakan di Depan Gedung R.E. Martadinata, Kompleks Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Kebayoran Lama, Cipulir, Jakarta Selatan.
Tunggul berharap melalui KKDN dapat menganalisis dan menggali data potensi sumber daya nasional dan kekuatan pertahanan negara di daerah.
"Melalui KKDN ini para Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke- 60 diharapkan mampu menganalis dan menggali data tentang potensi sumber daya nasional dan kekuatan serta kemampuan nyata pertahanan negara di daerah,”ujarnya.
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara