JAKARTA - Kendati semalam turun hujan, namun dalam sepekan terakhir suhu di Indonesia kebangetan panasnya khususnya di Jakarta di mana terik matahari membakar kulit membuat keringatan dan dehidrasi.
(Baca juga: Daftar Suhu Terpanas yang Pernah Terjadi di Indonesia, Flores Pernah Capai 40 Derajat Celcius)
Terkait hal ini, Rescue Perindo organisasi sayap Partai Perindo yang aktif dalam penanganan bencana alam angkat bicara soal terik matahari yang kian panas dalam kurun waktu 1-7 Mei 2022 lalu.
Ketua Umum DPP Rescue Perindo Adin Denny mengatakan suhu panas yang terjadi di Indonesia tidak disebabkan oleh gelombang panas.
"Terkait dengan suhu panas yang di alaminya di Indonesia saat ini bukan terkait dengan gelombang panas global," kata Adin dalam keterangannya, Rabu (11/5/2022).
Adin menjelaskan ada faktor yang menjadi penyebab terik panas matahari meningkatkan di Indonesia. Hal ini tidak lain karena adanya perubahan iklim cuaca atau pancaroba dari musim penghujan ke musim kemarau.
"Tetapi secara logika yang mudah di pahami adalah dengan berakhirnya musim hujan di bulan Februari, maka kita akan memasuki musim panas yang mana matahari berada di wilayah utara Equator yang menyebabkan sinar matahari lebih dekat ke bumi," tandas Adin.
Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data terkait suhu panas terik yang sedang melanda Indonesia.