NAMA Mpu Kapat mungkin tak seterkenal Mpu Nala, panglima perang Kerajaan Majapahit atau Mpu Prapanca yang menjadi penulis kitab Nagarakretagama. Namun sosok Mpu Kapat konon menjadi sosok pejabat penting semasa Majapahit diperintah oleh Jayanagara, yang masih hidup sejak era Kerajaan Singasari masih ada.Â
Sosoknya menjabat sebagai wreddha menteri yang konon memiliki posisi strategis di pemerintahan Majapahit. Sebagaimana dikutip dari buku "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" tulisan Prof. Slamet Muljana, jabatan wreddha menteri sendiri merupakan jabatan di pemerintahan saat Kerajaan Majapahit berkuasa. Jabatan ini seperti menteri sepuh atau menteri senior di Majapahit.Â
Tak dijelaskan secara pasti apa fungsi jabatan wreddha menteri, tetapi secara tidak langsung tugas yang diemban wreddha menteri berhubungan dengan urusan pemerintahan seperti Sang Panca Wilwatikta atau lima orang pembesar di Kerajaan Majapahit yakni Patih, Demung, Kanuruhan, Rangganng, dan Tumenggung. Bisa jadi tugas dari wreddha menteri ini layaknya menteri koordinator di era pemerintahan saat ini.Â
 Baca juga: Tiga Aliran Agama yang Coba Disatukan Hayam Wuruk saat Memerintah Majapahit
Lima pejabat penting itu sendiri teridentifikasi dari Piagam Penanggungan yang dikeluarkan tahun 1296. Tetapi sebelum diisi lima pejabat penting, setidaknya ada tiga pejabat yang mengisi jabatan lima menteri tersebut.Â
Nagarakretagama menyinggung bagaimana deskripsi jabatan wreddha menteri. Hal ini sebagaimana diuraikan pada Pupuh 9/3 di mana di kakawin tersebut disinggung tempat duduk para menteri di paseban dan menyinggung adanya sang sumantri pinituha, yakni menteri sepuh atau wreddha menteri.Â
Catatan mengenai jabatan wreddha menteri pertama kali dijumpai di masa pemerintahan Raja Jayanagara pada tahun 1323. Saat itu jabatan wreddha menteri dipegang oleh Sang Arya Patipati Mpu Kapat. Nama wreddha menteri Mpu Kapat disebut dalam golongan pada tanda rakryan ring pakirakiran makebehan, sesudah penyebutan patih Daha Dyah Purusa Iswara dan patih Majapahit Dyah Halayuda. Karena adanya kata umingsor (ke bawah), maka kedudukan wreddha menteri Mpu Kapat ada di bawah patih Majapahit.Â
Pada Piagam Berumbung 1329 nama wreddha menteri disebut sesudah penyebutan Sang Panca Wilwatikta. Jumlahnya ada dua yakni wreddha menteri mahakusumawardhana Sang Arya Patipati Mpu Kapat dan wreddha menteri senapati sang Arya Mapanji Elup.Â
Di Piagam Blitar yang bertarikh tahun 1330 mencatat jabatan wreddha menteri diemban Arya Dewaraja Mpi Aditya. Nama Mpu Aditya masih tercatat sebagai wreddha menteri dalam Piagam O.J.O. LXXXIV atau D. 38, pada piagam itu disebut kelompok para tanda rakryan sang wreddha menteri Sang Arya Dewaraja Mpu Aditya dan Sang Arya Dhiraraja Mpu Narayana.Â