JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengungkapkan Kalimantan merupakan pulau yang memiliki faktor kegempaan relatif lebih kecil dibandingkan pulau lainnya di Indonesia.
Kalimantan, kata dia, tidak berada di Zona Megathrust atau zona tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Sehingga, apabila terjadi gempa, maka Pulau Kalimantan tidak terlalu banyak terkena dampak.
BACA JUGA:BMKG Siap Dukung Penuh Pembangunan IKN Dalam Mitigasi BencanaÂ
Dwikorita pun siap mendukung penuh penyelenggaraan kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Paser, Kalimantan Timur.
Sementara itu, berdasarkan sejarah kegempaan, jelas Dwikorita, BMKG mencatat Pulau Kalimantan relatif tidak banyak terjadi gempa bumi yang menimbulkan kerusakan berat hingga korban dalam jumlah banyak. Namun, Dwikorita menegaskan, bahwa bukan berarti tidak ada gempa di sana.
"Kami akan memperkuat sistem peringatan dini gempa bumi di Pulau Kalimantan dengan menambah jumlah sensor accelerograph dan intensity meter," jelasnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (20/4/2022).
BACA JUGA:Selamat! 78 Peserta Lolos Tahap Administrasi Sayembara Desain IKN NusantaraÂ
Accelerograph adalah suatu instrumen yang digunakan untuk mencatat/merekam getaran kuat (percepatan) gempa bumi terhadap waktu sedangkan Intensity Meter berfungsi untuk mendeteksi guncangan pada suatu peralatan tertentu akibat gempa bumi, bukan mengukur kekuatan gempa bumi.
Follow Berita Okezone di Google News