MALANG - Pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando saat aksi demonstrasi di Jakarta disebut sebagai cermin komunikasi politik kebencian.
Pakar Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) Rachmat Krisyantono mengungkapkan, politik kebencian itu muncul sejak kontestasi Pilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan terus memuncak pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019.
"Anak bangsa saling serang bukan pada gagasan, tetapi pada aspek SARA yang cenderung negatif dalam suatu kampanye politik identitas yang negatif,” ucap Rachmat melalui keterangan tertulisnya, pada Selasa siang (12/4/2022).
Pria yang juga Ketua Departemen Ilmu Komunikasi UB mengungkapkan, apa yang dialami Ade Armando sebagai tindakan yang tidak manusiawi, terlebih tidak hanya dipukuli saja bahkan sampai ditelanjangi di depan umum.
“Apapun alasannya, tindakan pemukulan, pengeroyokan hingga melakukan tindakan menelanjangi Ade Armando adalah perilaku di luar batas manusiawi. Tidak pantas dilakukan siapa pun. Apalagi kejadian dilakukan di bulan suci Ramadan ini,” ucap dia.
Pria yang akrab disapa cak RK ini menyatakan demonstrasi telah dilindungi sebagai hak kebebasan berpendapat sebagai ruh demokrasi. Tetapi, cara menyampaikan pendapat dan apa saja isu yang bisa disampaikan juga ada koridor aturannya.
“Demokrasi itu bukan hanya kebebasan individu tetapi juga tentang menghormati hak orang lain,” tegasnya.
Ade Armando kata Rachmat, sebenarnya konsisten menentang wacana tiga periode presiden dan pemilu ditunda. Artinya, dia satu pihak dengan demonstran. “Berarti, ini merupakan cermin komunikasi politik kebencian,” sesalnya.
Alumni S3 University of Western Australia ini menilai jika motif pengeroyokan itu karena pemikiran Ade di channel youtubenya yang cenderung berbeda pendapat dengan oposisi, mestinya perbedaan itu esensi demokrasi yang harus saling dihormati.
“Perbedaan itu mestinya dilawan dengan menyampaikan konter informasi. Ada prinsip demokrasi yang penting, yakni lawanlah informasi dengan informasi, tentu Data based information bukan hoaks,” tegas Cak RK.
Follow Berita Okezone di Google News