DALAM menyuarakan aspirasi yang mewakili rakyat Indonesia, mahasiswa menjadi garda terdepan. Aksi ini biasanya dilakukan dengan cara unjuk rasa atau demonstrasi. Umumnya, mahasiswa melakukan aksi demonstrasi dilatari kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Berikut aksi demonstrasi yang ricuh serta memakan banyak korban jiwa.
1. Tragedi Trisakti
Tragedi Trisakti merupakan peristiwa penembakan yang terjadi pada 12 Mei 1998. Sejumlah mahasiswa melakukan demonstrasi menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Akibat kejadian ini, empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas. Tragedi ini pun berbuntut panjang serta menyulut emosi. Pada 13 Mei 1998, Jakarta menjadi lautan aksi massa yang terjadi di beberapa titik.
Selain itu, penjarahan serta pembakaran tidak bisa dihindarkan. Kerusuhan di Jakarta pun mencapai puncaknya pada 14 Mei 1998.
Berdasarkan data dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Tragedi Mei 1998, para pelaku kerusuhan ketika itu terdiri dari dua golongan, yaitu massa pasif yang karena diprovokasi berubah menjadi massa aktif dan provakator yang bukan dari wilayah setempat. Akibat kerusuhan ini, sejumlah toko hingga rumah rusak serta terbakar. Selain itu, harta benda juga dijarah.
Sulit untuk mengetahui jumlah pasti korban jiwa hingga kerugian yang dialami. Polda Metro Jaya mencatat 451 orang tewas akibat kerusuhan ini. Namun data yang berbeda didapat dari Kodam Jaya yang mencatat 463 orang tewas.
Sementara itu Pemprov DKI Jakarta merilis 288 orang tewas. Kondisi yang semakin tidak terkendali akhirnya membuat Presiden Soeharto untuk meletakkan jabatannya pada 21 Mei 1998.
Follow Berita Okezone di Google News