JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan bahwa, pelaku pengeroyokan Ade Armando saat demo 11 April di Gedung DPR, memiliki pola pikir yang mirip dengan kelompok terorisme.
Direktur Pencegahan BNPT, Ahmad Nurwakhid menyebut, dalam video yang menampilkan kekerasan terhadap Ade Armando menjadi sorotan karena sejumlah penggeroyok dengan lantang mengucapkan kalimat tauhid. Bahkan Sebagian dari massa ada yang menyebut halal darah Ade Armando untuk dibunuh.
“Kekerasan atas nama apapun, termasuk dengan cara membajak dan memanipulasi ajaran agama merupakan kejahatan yang harus dikecam dan dikutuk. Ini menjadi pelajaran bagi kita bersama, terkadang seseorang mudah mendalihkan kekerasan dan halal darah seseorang untuk kepentingan tertentu," kata Nurwakhid dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (21/4/2022).
Menurut Nurwakhid, pola pikir mirip terorisme tersebut selalu melegitimasi segala tindakan kekerasan yang dilakukan dengan mempolitisasi dan memanipulasi dalil agama.
Baca juga:Â Polisi Cek Rumah Abdul Latip Terduga Pengeroyok Ade Armando di Sukabumi
Bahkan, Nurwakhid menduga kuat para pelaku kekerasan terhadap Ade Armando tersebut terpapar virus takfiri yang mudah mengkafirkan yang berbeda dan menghalalkan darah yang dianggap kafir. Pandangan takfiri merupakan salah satu karakteristik kelompok radikal terorisme selama ini.
Baca juga:Â Imam Masjid New York ke Ade Armando: Kalau Saya Emosi Kepala Anda Lembek
"Kita sudah banyak belajar dari pengalaman kelompok teroris yang selalu membajak ajaran agama untuk tindakan kekerasan. Nampaknya pola ini sudah mempengaruhi masyarakat yang dengan mudah membawa dalil-dalil agama untuk membanggakan tindakan anarkisme ruang publik," ujar Nurwakhid.
Follow Berita Okezone di Google News