JAKARTA - Tawuran antarremaja kerap terjadi di bulan suci Ramadhan 2022 ini, baik di Jabodetabek maupun luar Jabodetabek. Ketua LPAI, Seto Mulyadi mengatakan, salah satu cara mengantisipsinya pemerintah harus melakukan upaya menyediakan penyaluran aktivitas anak dari energi berlebih.
"Dengan remaja menyalurkan dan mengekspresikan perasaan-perasaan berlebih atau frustasi yang mungkin dirasakan itu dengan sesuatu yang menunjukkan egonya bisa diakui oleh lingkungan," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (12/4/2022).
Menurutnya, salah satunya dengan membuat sejumlah perlombaan bagi anak, seperti lomba melukis, menyanyi, menari, dan semacamnya. Bahkan, menyediakan kegiatan positif lainnya bagi si anak atau remaja lantaran potensi mereka bukan hanya dari aspek akademiknya saja.
"Kadang sudah dalam tertekan tapi aktivitas ini terlalu dituntut hingga bisa tumbuhkan frustasi di kalangan remaja. Artinya, dilampiaskan dengan ledakan-ledakan tindakan yang mengarah kriminal tadi, apalagi dengan Ramadhan ini emosi bisa meledak dengan cara yang tidak wajar," tuturnya.
Pria yang akrab dipanggil Kak Seto itu menerangkan, manakala ada remaja yang berurusan dengan hukum atau kepolisian, kepolisian juga bisa membuat atau menggencarkan langkah preventif dan promotif guna mengantisipasi remaja terjerumus kriminal. Kegiatan itu juga bisa dilakukan bekerja sama dengan berbagai elemen, termasuk RT/RW.