PRABU Girindrawardhana memang disulut api cemburu dan bertekad penuh untuk menjadi penguasa di bumi Nusantara, meskipun prajuritnya banyak yang tewas dan terluka parah di medan peperangan, ia tetap menggembleng semangat para prajuritnya.
Baginya seperti tak ada kata menyerah dalam peperangan, meskipun menguras biaya, tenaga, pikiran, para personel prajurit, dan termasuk memfasilitasi bahan logistik berupa bahan makanan.
Semua yang ia lakukan itu demi mencapai satu tujuan, yaitu menjadi penguasa di bumi Nusantara dengan menggantikan kekuasaan Prabu Brawijaya V.
Seiring dengan berjalannya waktu, nampaknya Prabu Brawijaya V tetap bersikap pasif atas serangan yang dilakukan oleh Prabu Girindrawardhana. Padahal, pertahanan yang baik adalah menyerang, tetapi hal itu tidak dilakukan oleh kubu Majapahit.
Prajurit Majapahit hanya menjaga wilayahnya, jika sewaktu waktu barisan prajurit Kediri datang menyerang, mereka siap menghadapinya dengan segala risikonya. Itulah sebabnya, Prabu Brawijaya V terus memperkuat prajuritnya dengan melengkapi semua peralatan perang.
Bahkan, guna menghadapi serangan Kediri, Prabu Brawijaya V menginstruksikan kepada para adipati dan tumenggung di daerah-daerah agar ikut berpartisipasi membantu Majapahit, yaitu dengan mengirimkan tambahan personel prajurit sekaligus menyediakan logistik bahan makanan.
Bukan hanya itu saja, karena biaya perang tak sedikit, maka Prabu Brawijaya V pun memerintahkan agar upeti daerah kadipaten-kadipaten dilipatgandakan.
Dengan bantuan para Adipati dan Tumenggung dari daerah-daerah, rupanya Prabu Brawijaya V merasa optimistis bahwa prajurit Kediri tak akan berani menyerang lagi Majapahit.
Follow Berita Okezone di Google News