JAKARTA - Seorang Raja Kediri Prabu Girindrawardhana berambisi untuk menggantikan takhta Prabu Brawijaya V. Oleh karena itu, ia melakukan serangan untuk menghancurkan Majapahit.
Serangan yang dilakukan prajurit Kediri terhadap Majapahit jelas menjadikan perenungan panjang bagi Prabu Brawijaya V.
Dalam paseurakan agung di istana Majapahit, Sang Baginda Raja menelisik dan merefleksi panjang atas tindakan makar atau kudeta yang dilakukan Prabu Girindrawardhana terhadap pemerintahan Majapahit.
"Paman Sabda Palon dan Naya Genggong," kata Prabu Brawijaya V lirih.
Ia menanyakan pendapat dari Kedua penasihat spiritual Majapahit tentang aksi kudeta yang terjadi.
"Apa pendapat Paman berdua mengenai aksi kudeta berdarah yang dilakukan Prabu Girindrawardhana kepada Majapahit?"
Baca juga:Â Nasihat Sabda Palon dan Naya Genggong untuk Raja Majapahit: Datangkan Ahli untuk Atasi Masalah!
Sabda Palon dan Naya Genggong nampak termenung. Dari raut wajahnya terlihat jelas kalau dua orang abdi dalem itu sedang berpikir serius mengenai aksi kudeta yang dilakukan oleh Raja Kediri.
"Gusti Prabu," ujar Sabda Palon sambil menghaturkan sembah bekti.
Baca juga:Â Kisah Raja Kediri Pimpin Pemberontakan kepada Majapahit
"Barangkali peristiwa kudeta inilah yang sangat hamba khawatirkan. Sebab hal ini menyangkut kejayaan atau kejatuhan Majapahit," ungkapnya
Kemudian Sabda Palon menjelaskan, apabila Majapahit mampu mengalahkan serangan prajurit Kediri, maka Majapahit akan mengalami kejayaan.
Follow Berita Okezone di Google News