JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan akibat stunting Indonesia akan sulit memanen bonus demografi di tahun 2030-2035.
“Stunting menghambat tumbuh kembang fisik dan non-fisik anak. Akibat stunting, anak yang terlahir akan sulit menjadi generasi unggul dan Indonesia akan sulit memanen bonus demografi di tahun 2030-2035,” tulis Muhadjir lewat akun media sosial pribadinya, Jumat (25/3/2022).
Bahkan, kata Muhadjir, hampir semua anak yang alami stunting berada ditengah keluarga miskin, bahkan kebanyakan miskin ekstrim.
Muhadjir pun menceritakan kondisi stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu dimana 1 dari 2 anak mengalami stunting.
“Prevalensi stunting di kabupaten Timor Tengah Selatan 2021 mencapai 48,3% atau hampir 1 dari 2 anak mengalami kekerdilan,” kata Muhadjir.
Muhadjir juga memposting foto ketika dirinya dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menggendong anak stunting dari Kabupaten Timor Tengah Selatan.
“Rabu lalu (23/3/2022), saya dan Pak Hasto (Kepala BKKBN) meninjau keluarga yang memiliki anak alami stunting. Foto diatas, kami gendong 2 anak bersaudara. Saya gendong anak stunting usia 6 tahun dan yang Pak Hasto gendong adiknya 3 tahun sehat,” tulisnya.