RATU Kalinyamat adalah bupati Jepara yang terkenal berani dan kerap menentang penjajahan Portugis. Suatu ketika, Ratu Kalinyamat pernah mengirimkan pasukan sejumlah 4.000 orang dari Jepara untuk membebaskan Malaka.
Sang ratu pemberani ini diminta Sultan Johor agar Malaka dapat dibebaskan dari kekuasaan Portugis. Hal ini sebagaimana dikisahkan pada buku "Perempuan - Perempuan Tangguh Penguasa Tanah Jawa" dari Krishna Bayu Adji dan Sri Wintala Achmad.
Pasukan Jepara saat itu bergabung dengan pasukan Persekutuan Melayu hingga mencapai 200 kapal perang. Pasukan gabungan tersebut menyerang dari utara dan berhasil merebut sebagian wilayah Malaka.
Namun, Portugis akhirnya berhasil membalasnya. Pasukan Persekutuan Melayu berhasil dipukul mundur. Sedangkan pasukan Jepara masih bertahan. Baru setelah pemimpinnya gugur, pasukan Jepara kemudian ditarik mundur.
Pertempuran selanjutnya masih terjadi di pantai dan laut yang menewaskan 2.000 prajurit Jepara. Badai datang menerjang hingga dua kapal Jepara terdampar kembali ke pantai Malaka, dan menjadi mangsa bangsa Portugis. Hampir sebagian besar prajurit Jepara gugur, tak lebih dari setengah prajurit yang berhasil meninggalkan Malaka.
Meskipun Jepara berhasil dipukul mundur oleh Portugis, namun Ratu Kalinyamat tidak pernah jera. Pada 1565, ia memenuhi permintaan orang-orang Hitu di Ambon untuk menghadapi gangguan bangsa Portugis dan kaum Hative.
Selanjutnya pada 1573, Sultan Aceh meminta bantuan Ratu Kalinyamat untuk menyerang Malaka kembali. Ratu Kalinyamat mengirimkan 300 kapal dengan membawa 15.000 prajurit Jepara. Pasukan yang dipimpin Ki Demang Laksamana tersebut baru tiba di Malaka pada Oktober 1574. Padahal saat itu pasukan Aceh sudah dipukul mundur oleh Portugis.
Pasukan Jepara yang datang terlambat langsung menembaki pasukan Portugis dari Selat Malaka. Besoknya pasukan Jepara mendarat dan membangun pertahanan. Tetapi, akhirnya pertahanan pasukan Jepara tersebut dapat ditembus oleh pasukan Portugis.
Follow Berita Okezone di Google News