MANDALIKA - Magnitude dari ajang MotoGP yang akan digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 18-20 Maret mendatang, diperkirakan 4 kali dari WSBK (World Superbike) tahun 2021 yang relatif telah berjalan dengan baik.
Sehingga total sampah yang dihasilkan selama event diperkirakan hampir 100 ton, limbah B3 oli bekas diperkirakan 2.000 liter, dan limbah medis diperkirakan 200 Kg.
“Beberapa hal teknis yang menjadi perhatian dari penyelenggaraan WSBK penting. Evaluasi pelaksanaan dari WSBK, bagaimana upayakan menurunkan residu, karena pada saat WSBK residunya masih tinggi, ini menjadi catatan penting bagi tim ITDC,” ujar Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, Rabu (9/3/2022).
Rosa Vivien mengatakan hal itu saat melakukan kunjungan kerja langsung ke kawasan Mandalika, guna pengecekan kesiapan pengelolaan sampah pada penyelenggaraan event MotoGP series yang tinggal H-8 lagi (18-20 Maret 2022.
Didampingi Direktur Penanganan Sampah KLHK, Novrizal Tahar, Rosa Vivien menyebutkan, beberapa informasi off taker yang disiapkan pengelolaan sampah (Pusat Daur Ulang atau PDU, Black Soldier Fly atau BSF, pengolah organik, TPA Pengengat, dan sebagainya), dan juga untuk pengelolaan limbah B3.
Menurut Dirjen Rosa Vivien, event MotoGP harus menjadi tantangan untuk menjadikan pengelolaannya lebih baik ketimbang WSBK, karena kalau persoalan sampah menjadi viral, akan mencoreng reputasi dari penyelenggaraan event MotoGP Mandalika ini, bahkan lebih jauh reputasi negara Indonesia.