PALEMBANG - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) kepada debitur yang merupakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pada tahun ini, alokasi KUR naik menjadi Rp373 trilliun dari tahun sebelumnya Rp285 trilliun.
Airlangga menyerahkan secara langsung KUR kepada puluhan debitur di Sumatera Selatan. Puluhan debitur merupakan pelaku UMKM, seperti kelompok pedagang bakso, kelompok petani sawit dan kelompok pembuat songket.
Baca Juga:Â Airlangga Tempati Peringkat 1 Survei CNN, Pengamat: Berpeluang Besar Menangi Pilpres 2024
Selain itu, Airlangga juga mengapresiasi capaian KUR yang digelontorkan di Sumatera Selatan yang mengalami peningkatan 100 persen. Setidaknya terjadi peningkatan dari Rp4,4 trilliun pada 2020 menjadi Rp8 trilliun pada 2021.
Pemerintah secara keseluruhan menaikkan alokasi KUR dari Rp285 trilliun pada 2021. Sedangkan pada tahun ini, alokasi dinaikan menjadi Rp373 trilliun.
KUR ini disalurkan bisa untuk semua aspek, seperti perdagangan, perkebunan, pertanian, jasa dan lain-lain. KUR juga diberikan subsidi suku bunga, kalau biasanya bunganya 6 persen, maka pemerintah mensubsidi jadi 3 persen sampai akhir 2022.
"Penyerahan KUR secara kelompok yang diberikan kepada kelompok bakso, petani sawit dan pembuat songket serta pekebun swait, kami mengapresiasi capaian KUR di Sumsel," ujar Airlangga di Hotel Arista Palembang, Jumat (4/3/2022).
Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam penanganan Covid-19, kesehatan dan penguatan pemulihan ekonomi, pemerintah mempersiapkan anggaran sebesar Rp455,62 trilliun untuk penanganan Covid-19 dengan tiga klaster kesehatan, perlindungan masyarakat dan pemulihan ekonomi, salah satunya UMKM, seperti pedagang kaki lima, warung dan nelayan. Untuk 2,7 juta masyarakat yang masing-masing Rp600 ribu disalurkan melalui TNI dan Polri.
(Ari)