JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memperluas strategi untuk menginformasikan Presidensi G20 Indonesia kepada masyarakat hingga ke pelosok daerah.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo, Usman Kansong mengatakan parhelatan G20 yang akan berlangsung di Bali pada Oktober 2022 mendatang berpeluang mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).
"Supaya masyarakat bisa mengakses informasi, termasuk soal G20," kata dia dalam webinar Forum Merdeka Barat 9 "Sinergi Sukseskan Agenda Presidensi G20", Rabu (2/3/2022).
Dia menerangkan bahwa pemerintah akan menggunakan semua intrumen untuk menyosialisasikan penyelenggaraan G20 tersebut.
"Kami komunikasikan G20 ke dalam dan luar negeri, menggunakan semua instrumen, mulai dari media sosial sampai media arus utama di dalam dan luar negeri," jelasnya.
Baca juga:Â Pemerintah Usung 3 Isu Prioritas dalam Presidensi G20 soal Lingkungan Hidup
Kominfo juga menyiapkan situs resmi G20 untuk informasi seputar forum internasional tersebut, termasuk untuk melihat jadwal dan mendaftar mengikuti acara G20 bagi delegasi dan media yang akan meliput.
Sejak Januari, Kominfo meluncurkan buku elektronik G20pedia agar informasi tentang bahasan dalam forum ini sampai ke masyarakat. Buku itu menggunakan bahasa yang mudah dipahami agar topik yang diangkat pada Presidensi G20 Indonesia bisa dipahami semua lapisan masyarakat.
Baca juga:Â Menko Airlangga Tekankan Pentingnya Polri dalam Penyelenggaraan Presidensi G20
Khusus untuk daerah terdepan, terluar dan tertinggal, atau yang lebih dikenal sebagai 3T, Direktorat Jenderal IKP memiliki tim penyuluh informasi publik yang akan datang langsung ke masyarakat untuk sosialisasi Presidensi G20 Indonesia.