JAKARTA - KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai pemimpin dengan humornya yang kerap mengundang tawa siapa pun yang mendengarnya. Dalam guyonannya itu tak hanya membuat orang lain tertawa, namun terdapat juga pesan dan hikmah yang bisa diambil secara tersirat.
Dikutip dari laman Santri Gus Dur Komunitas Gusdurian Jogja, kiai karismatik ini santri dari Pondok Pesantren Salaf Asrama Perguruan Islam (Ponpes Salaf API), Tegalrejo, Magelang, Jawa Timur. Sekira tahun 1957–1959, Gus Dur pernah mondok di pesantren tersebut.
Saat itu Gus Dur masih jadi santri dan ada saja tingkah yang dia lakukan bersama teman-temannya. Suatu hari ia serta beberapa temannya merancang skenario pencurian ikan di kolam milik gurunya yaitu KH Chudlori.
Mereka berbagi tugas, teman-temannya yang melakukan aksi pencurian, sedangkan Gus Dur yang mengawasi keadaan sekitar.
Baca juga:Â Humor Gus Dur: No Smoking Singkatan Nahdlatoel Oelama Smoking
Ketika teman-temannya mulai mencoba masuk ke kolam ikan, sementara Gus Dur tidak ikut dengan dalih dia memang harus mengawasi karena takut ketahuan kiai bahwa santrinya berusaha mencuri ikan.
Pada pukul 01.00 WIB, KH Chudlori keluar rumah karena memang biasa terbangun di jam tersebut untuk sholat malam di masjid yang kebetulan melewati kolam ikan itu. Mengetahui gurunya bangun dari tidur, akhirnya para santri ini langsung lari.
Baca juga:Â Humor Gus Dur: Kereta Api Lebih Cepat dari Pesawat
Sementara Gus Dur masih di samping kolam dengan membawa ikan hasil curian teman-temannya.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP