JAKARTA - Raja terakhir Majapahit Prabu Brawijaya V harus lapang dada melepas kepergian istri selir baru nya yaitu Dewi Kian atas desakan dari Sang Permaisuri Ratu Dewi Dwarawati karena Sang Ratu merasa posisi nya sebagai permaisuri satu-satunya secara sepihak ingin digantikan dengan Dewi Kian.
Betapa pun berat hati yang dirasakan oleh Prabu Brawijaya V saat melepas kepergian Dewi Kian, tetapi ia menyadari bahwa tak ada jalan lain kecuali berpisah dengan Dewi Kian.
Setelah Dewi Kian menerima keputusan Raja Majapahit secara bulat, Prabu Brawijaya V kemudian berkirim surat kepada putranya Arya Damar yang menjadi seorang pembesar (gubernur atau adipati) di Palembang
Isi suratnya agar menjemput istri selir Dewi Kian di Pelabuhan Gresik. Tidak ada yang tahu pula bahwa dalam surat itu Prabu Brawijaya V berkenan menghadiahkan' Dewi Kian kepada putranya Arya Damar setelah melahirkan si jabang bayi yang dikandung Dewi Kian.
Begitulah suatu tradisi yang berkembang saat itu bahwa untuk memuliakan sang istri selir, maka dia justru diberikan kepada putra laki-lakinya, sehingga memiliki derajat yang sama dengan dirinya.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP