JAKARTA – Tentara Republik Indonesia (TNI) memiliki prajurit yang pemberani dari berbagai kesatuan di tiga matra. Pasukan elitenya merupakan anggota pilihan yang tergabung dalam beberapa regu khusus. Mereka adalah prajurit yang berani bertaruh nyawa atau berani mati serta wajib memiliki IQ tinggi.
(Baca juga: Pasukan Elite TNI Kalajengking Sakti Sweeping Kendaraan di Perbatasan Papua, Ada Apa?)
Salah satunya adalah Batalyon Infanteri 126/Kala Cakti atau Yonif 126/KC yang merupakan Batalyon Infanteri di bawah komando Brigif 7/Rimba Raya, Kodam I/Bukit Barisan.
Melansir beragam sumber, Jumat (28/1/2022) Embrio batalyon merupakan Yonif 124/Solu Bolon sesuai Skep Pangdam II/BB, tanggal 30 April 1962 yang merupakan penyempurnaan batalyon D berkedudukan di Marendal dan dipindahkan ke Sibolga. Saat ini mako Yonif 126/Kala Cakti bermarkas di Desa Perjuangan, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batubara.
(Baca juga: Mengenal Pasukan Elite TNI Raider, Pemburu Teroris KKB di Belantara Papua)
Sejarah pasukan yang memiliki maskot kalajengking hitam ini berawal pada 27 November 1964 saat Batalyon 123 Portibi dimasukkan ke organik Yonif 124/Solu Bolon dan diubah namanya menjadi Batalyon 206. Setelah itu keluar sprin Pangdam 2034/I/1965 tanggal 8 September 1965 Yonif 206 menjadi Yonif 126 kemudian disempurnakan menjadi organik Brigif 7/Rimba Raya berkedudukan di Marendal Medan.
Pada tanggal 5 Oktober 1966 Yonif 126 menerima tunggul Kala Cakti dari Pangkowilham I Sumatra di lapangan Garuda Medan dan berdasarkan Skep Pangdam II BB nomor 0744/XII/1968 tanggal 30 Desember 1968 kedudukan Yonif 126 KC dipindahkan ke Kabupaten Dairi, dilanjutkan dengan radiogram Pangdam II BB nomor TR/1308/1974, tanggal 30 Desember 1974 dislokasi Markas Yonif 126 KC dipindahkan ke Bunut Kisaran dari Kabupaten Dairi.
Follow Berita Okezone di Google News