JAKARTA - Barisan Penjaga (BAJA) Perindo, organisasi sayap Partai Persatuan Indonesia (Perindo), mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga stabilitas keamanan serta tidak terprovokasi pascabentrokan antarwarga Desa Ori dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku pada Selasa 25 Januari 2022.
"Kami mengimbau agar masyarakat di Maluku tidak terprovokasi dengan isu yang berkembang di sana," kata Ketua Umum DPP BAJA Perindo Drisye Siahaya dalam keterangan resminya, Rabu (26/1/2022).
Drisye menuturkan konflik antarwarga Desa Ori dan Kariuw berawal dari kesalahpahaman batas tanah, bukan konflik agama.
Dia berharap kerusuhan Ambon yang terjadi di tahun 1999 tidak lagi terulang dan harus dijadikan pelajaran bagi seluruh warga negara Indonesia, khususnya masyarakat Maluku.
"Kerusuhan 1999 harus dijadikan pelajaran dan jangan sampai terjadi kembali," ucap Drisye yang juga selaku Ketua Umum Sila, Laimu, Assilulu, Tulehu, Paperu, Tial, Hulaliu (Silatupatih) ini.
Menurutnya, peristiwa bentrokan antarwarga Desa Ori dan Kariuw patut disayangkan. Terlebih, masyarakat Ambon sangat beradab dan memegang teguh nilai-nilai luhur dalam adat istiadatnya.
"Sebenarnya permasalahan ini harus disikapi dengan kepala dingin dan hati yang bersih. Dengan musyawarah, maka permasalahan ini dapat diselesaikan dengan baik," ungkapnya.
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara