LANGKAT - Sejumlah keluarga pasien menunjukkan sejumlah bukti penampakan kerangkeng manusia di lokasi rumah pribadi Bupati Nonaktif Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Mereka pun menaruh sejumlah harapan terkait sel yang diperuntukkan untuk pecandu narkoba tersebut.
Bahkan, salah satu kelurga korban memberikan kesaksian bahwa anaknya bisa sembuh dari narkoba usai menjalani rehabilitasi di lokasi tersebut.
Diketahui, sel yang diperkirakan memiliki luas bangunan 6x6 meter itu diisi tiga puluh orang warga yang kabarnya sebagai lokasi pembinaan pecandu narkoba. Kini, ruangan tersebut sudah dalam keadaan kosong.
Pengungkapan sel tahan pertama kali diungkap oleh pihak Migrant Care yang menduga kerangkeng tersebut digunakan sebagai lokasi eksploitasi para pekerja perkebunan kelapa sawit milik Terbit Rencana Perangin Angin.
Sejumlah pihak kelurga pasien pun membantah kabar yang menytakan lokasi tersebut sebagai tempat perbudakan. Tempat rehabilitasi yang diinisiasi Bupati Langkat Nonaktif itu rupanya sudah berlangsung sekitar 10 tahun.
Baca Juga :Soal Kerangkeng Manusia Bupati Langkat, BNN: Tak Penuhi Standar Rehabilitasi Pecandu Narkoba
"Katanya itu sebagai tempat perbudakan, itu tidak ada. Saya sudah merasakan, bagaimana anak saya korban narkoba. Di sini sembuhnya. Saya telah bersyukur pada bapak bupati," ujar S Boru Sembiring, salah satu pihak keluarga pasien, Rabu (26/1/2022).
Keluarga pasien menuturkan jika tempat rehabilitasi narkoba yang digagas sang bupati secara mandiri tersebut, ada perjanjian secara tertulis di mana keluarga secara sukrela meminta agar kerabatnya yang menjadi korban narkoba untuk dilakukan pembinaan.