JAKARTA - Politikus Partai Golkar. Nurul Arifin membagikan kesan dan pesan usai kepergian anak perempuannya Maura Magnalia.
Ia pun mengaku mencoba memahami mengapa Maura terkesan eksentrik dan memberontak. Menurutnya, menjadi anak seorang politikus bukan hal yang mudah.
“Maura bilang, menjadi anak politisi itu enggak gampang. Karena itu, dia minta saya untuk tidak melarangnya bikin tato. Dia bilang, ‘Tubuh saya adalah kekuasaan saya’,” tuturnya dikutip dari Intens Investigasi, Rabu (26/1/2022).
Bagi Nurul Arifin, Maura Magnalia adalah seorang pemberontak dengan pola pikir anti-mainstream. Hal itulah yang membuat mendiang memilih jurusan Sosial Culture saat menempuh pendidikan pascasarjana di Australia.