JAKARTA โSeorang tokoh adat Dayak terlihat emosi sambil mengacungkan mandau, senjata tajam khas Tanah Borneo. Pria tersebut sangat kecewa dengan pernyataan Edy Mulyadi yang diduga menghina warga Kalimantan, beberapa waktu lalu.
(Baca juga: Amarah Pasukan Merah Dayak Meledak, Minta Edy Mulyadi ke Kalimantan untuk Dihukum Adat)
"Kamu mau ini? Saya siap!" tegasnya, dilansir Okezone dari akun Instagram fakta indo, Selasa (25/1/2022).
Dalam tayangan terlihat, mandau tersebut digerakkan tanpa disentuh oleh siapapun. Selanjutnya, video beralih kepada sosok sang tokoh adat yang membacakan tuntutan agar aparat kepolisian segera menangkap mantan caleg PKS tersebut.
"Meminta Mabes Polri agar segera menangkap Edy Mulyadi untuk diproses sesuai hukum yang berlaku," ujar tokoh adat tersebut.
(Baca juga: Edy Mulyadi Hina Kalimantan, Ribuan Masyarakat Dayak Gelar Ritual Potong Babi)
"Apabila dalam 1x24 jam tidak disikapi, maka kami akan mengambil sikap tegas terhadap Edy Mulyadi sesuai dengan cara dan adat budaya yang berlaku di daerah kami,โ tegasnya.
Selanjutnya, sejumlah tokoh adat Dayak lainnya yang juga menuntut Edy agar ditindak tegas atas pernyataannya yang dinilai melukai warga Kalimantan.
"Supaya menindak tegas (Edy Mulyadi), karena hal tersebut bersifat rasis dan menyinggung hati dan perasaan kami warga Kalimantan!" tegasnya.
Dilansir dari beragam sumber, senjata mandau berasal dari bahasa Dayak, yakni gabungan dari kata "kuman", yang memiliki arti makan, dan "dohong" yang merupakan pisau belati dari Kalimantan Tengah.
Jika digabungkan, mandau memiliki arti sebagai "makan dohong". Maksudnya, popularitas mandau jauh lebih tinggi ketimbang pisau belati tersebut.
Mandau dibuat dari sebuah batu bernama batu mantikei. Batu ini memiliki unsur logam yang tinggi di dalamnya, membuat mandau begitu kuat dan kokoh jika digunakan.
Keberadaan mandau seperti sebuah keharusan dan sangat penting bagi masyarakat Dayak. Mandau merupakan simbol persaudaraan, simbol kesatria, penjaga, tanggung jawab dan kedewasaan.